Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Arsitek Berperan Atasi Perubahan Iklim di Indonesia
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti berharap agar semua arsitek di Indonesia bisa terus berinovasi dan juga berkolaborasi.
Hal ini dibuktikan dengan penggunaan material Purlin dengan sistem Domus Fastrac yang mereka gunakan dalam membangun desain arsitektur mereka kali ini.
Dalam pembangunan Ruang Riung, hampir tidak ada limbah yang dihasilkan di lokasi pembangunan. Hal ini terjadi karena dengan sistem Domus Fastrac, semua material sudah diperhitungkan dengan program terkomputerisasi dan dipotong sesuai kebutuhan di pabrik sebelum dikirim ke lokasi pembangunan.
“Ruang Riung hasil kolaborasi Tatalogam Lestari dan tim arsitek dari Mark Associates ini dibangun dengan material Purlin dan didesain menggunakan system yang kami beri nama Domus Fastrac. Jadi semua bahannya sudah disiapkan sesuai bentuk dan ukuran di pabrik sehingga di lokasi tinggal dipasang seperti lego saja. Jadi zero waste, tidak ada material yang terbuang di lokasi pembangunan. Dan semua material kami ini konsepnya bisa digunakan kembali atau reuse. Semua material kami bisa dimodifikasi menjadi bentuk lain digunakan untuk bentuk lain, dan digunakan ditempat yang lain. Itu adalah salah satu konsep dari material kami,” kata Christi.
Di kesempatan yang sama, Grady Halim, Design Principal dari Mark Associates menambahkan, meski dibangun dengan material baja ringan, namun desain arsitektur Ruang Riung terbukti dapat tampil lues dengan lekukan-lekukan organik dan berhasil menampilkan gambaran siluet Indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya dan kontur wilayahnya.
Baca juga: Kementerian Agama Gagas Wakaf Hutan, Dukung Kelestarian Lingkungan dan Cegah Perubahan Iklim
“Ruang riung adalah pusat komunitas yang dirancang untuk mendorong interaksi sosial, pertukaran budaya, dan tindakan kolektif. Berakar pada tradisi ruang komunal Indonesia. Bentuk instalasi ini terinspirasi dari keberagaman budaya dan alam Indonesia yang sangat beragam, sehingga tidak meniru bentuk daerah mana pun secara harfiah. Dengan mengekstraksi prinsip-prinsip bersama; struktur yang ditinggikan, kurva organik, dan tingkatan berlapis, desain ini mengundang interpretasi terbuka. Pengunjung mungkin melihat Siluet atap Rumah Gadang, irama deburan ombak laut, atau simetri terasering, menggambarkan jati diri Indonesia yang majemuk,” kata Grady.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Wakil Menteri Pekerjaan Umum
Diana Kusumastuti
arsitek
perubahan iklim
SDG13-Penanganan Perubahan Iklim
Tarif Hotel Tembus Rp150 Juta per Malam, Konferensi Perubahan Iklim di Brasil Terancam Sepi Delegasi |
![]() |
---|
337 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Pakistan, Puluhan Orang Hilang |
![]() |
---|
Sukses Turunkan Emisi Sektor Kehutanan, RI Raih Pendanaan Green Climate Fund 103,8 Juta Dolar AS |
![]() |
---|
Krisis Iklim Makin Nyata, Pimpinan MPR Berharap Ada Badan Ekonomi Karbon |
![]() |
---|
Arsitek Didorong Aplikasikan Desain Atap yang Berkelanjutan dan Ekspresif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.