Ingatkan Bahaya Global Warming, Goethe Institut Gelar Pameran Bertajuk Living at the Urban Seafront
Pameran yang bertajuk ‘Living at the Urban Seafront’ ini berlangsung pada 6 Mei sampai 1 Juni 2025 di Goethe-Institut, Jakarta.
Ingatkan Bahaya Global Warming, Goethe Institut Gelar Pameran Bertajuk ‘Living at the Urban Seafront’
Muhammad Zulfikar/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang ketiga di dunia, Indonesia secara perlahan sedang mengalami krisis yang tak hanya terjadi melalui datangnya air bah secara dahsyat atau erosi tiba-tiba, namun juga perubahan ritme kehidupan sehari-hari yang seringkali tidak disadari.
Permukaan air laut yang meningkat, permukaan tanah yang terus menurun, serta infrastruktur yang terbengkalai pelan tapi pasti mengubah masyarakat pesisir di negara ini.
Goethe Institut Indonesia dan Bremen Centre for Building Culture menyelenggarakan sebuah pameran fotografi yang mengajak kita menyelami realitas kehidupan masyarakat pesisir.
Pameran yang bertajuk ‘Living at the Urban Seafront’ ini berlangsung pada 6 Mei sampai 1 Juni 2025 di Goethe-Institut, Jakarta.
Pameran ‘Living at the Urban Seafront’ yang sebelumnya sudah dipamerkan di Bremen Centre For Building Jerman pada tanggal 14 Maret hingga 25 April 2025 lalu.
Pameran yang bercerita tentang pengalaman dan kondisi masyarakat yang tinggal di tepian persimpangan antara daratan dan lautan kerentanan dan ketangguhan.
Pameran ini menawarkan tinjauan mendalam terkait cara masyarakat beradaptasi dengan ketidakpastian.
Pameran yang diikuti 17 fotografer, yakni Aan Melliana, Abyan Madani, Agus Susanto, Arie Basuki, Dikye Ariani, Djuli Pamungkas, Fernando Randy, Idealita Ismanto, Iqro Rinaldi, Kay Michalak, Muhammad Fauzan, Nafiah Solikhah, Nikolai Wolff, Qeis Sulthon, Rejeky Kene, Wiagung Prayudha, Yuan Adriles.
Hasil karya dari ke-17 fotografer tersebut dipilih melalui panggilan terbuka oleh enam juri interdisipliner, fotografer, peneliti, ilmuwan, perancang pameran, dan aktivis.
Berbagai foto serta kisah menyingkap tabir seperti infrastruktur yang menahan air pasang, keluarga yang merombak rumah di atas tanah yang semakin tenggelam, serta pemukiman warga yang berulang kali mengungsi. Ketangguhan adalah cara melawan yang baru.
Fernando Randy salah satu fotografer yang ikut berpartisipasi dalam pameran tersebut membagi tiga karya foto dengan tema dan visual yang mempresentasikan suasana yang kerap terjadi di pesisir laut Jakarta.
“Foto-foto yang dipamerkan bercerita tentang lingkungan. Foto saya ini bercerita tentang banjir rob yang melanda kawasan Muara Angke, tentang Jakarta yang mungkin akan tenggelam beberapa tahun lagi seperti yang diramalkan,” ucap Nando kepada Tribunnews.com, Kamis (8/5/2025).
Pria yang sudah 15 tahun menekuni dunia fotografi itu memberi tema ‘Tanpa Gemuruh Laut Perlahan Menyusut Seolah Biasa’ mengaku karyanya sangat mewakli pameran ini.
“Karena menurut saya foto ini mewakili tema dari pameran ini, selain itu tentu saja foto saya dan foto-foto para pameris lainnya bisa menjadi pengingat sekaligus alarm agar kita bisa lebih peduli pada setiap jengkal permasalahan lingkungan yang dihadapi bumi ini,” ungkapnya.
Pengadilan Swiss Pertimbangkan Gugatan 4 Warga Pulau Pari Terhadap Holcim Soal Perubahan Iklim |
![]() |
---|
Gelar Pameran di Tengah Kota, Anjasmara Berharap Semakin Banyak Penghobi Tanaman Hias Indonesia |
![]() |
---|
Hadir di Pameran Foto Timnas Indonesia, Sumardji Kenang Saat Dirinya Kena Tinju di Kamboja |
![]() |
---|
Ragam Foto dan Artikel Timnas Indonesia Karya Jurnalis Dipamerkan di Mal Sarinah |
![]() |
---|
Pameran ILF dan IGT Expo 2025 Digelar, Hadirkan Inovasi Kulit dan Alas Kaki Kelas Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.