Senin, 29 September 2025

SBY Sebut Seni Jadi Solusi di Tengah Kerasnya Politik dan Ekonomi

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), paham dunia politik dan bisnis kerap diwarnai kompetisi keras yang tidak selalu teduh.

Tribunnews.com/ Alivio
PAMERAN SENI RUPA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadiri pembukaan pameran seni rupa Nada Merupa di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (18/9/2025). Ia juga turut memamerkan karyanya di pameran tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menilai dunia politik dan bisnis kerap diwarnai kompetisi keras yang tidak selalu teduh. 

Menurutnya, dalam kondisi seperti itu, seni hadir untuk menghadirkan harmoni sekaligus nilai kemanusiaan.

Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan pameran seni rupa Nada Merupa di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (18/9/2025).

"Politik memang menjadi keseharian kita, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. We know politics is about menang atau kalah. Bisa tidak teduh suasananya. Kemudian kegiatan ekonomi, bisnis, perdagangan, itu juga keseharian, around the globe," kata SBY.

Baca juga: Pameran Seni Rupa di BBJ Satukan 17 Musisi, Hadirkan Koleksi Dewa Budjana hingga SBY

"Bisnis itu ditandai dengan untung atau rugi. Untuk mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya dan tidak merugi, itu bisa tidak teduh. Kompetisi bisa sangat berjalan sangat keras seperti halnya politik," lanjutnya.

Ia menambahkan, di tengah kerasnya persaingan politik dan ekonomi, seniman justru memiliki peran penting.

"Nah di situ ada lagi yang diperlukan oleh kontribusi seniman yang punya mimpi, punya values, punya harapan, punya kepedulian untuk ikut hadir di situ," ujarnya.

SBY optimistis seni dalam berbagai bentuknya baik musik, lukisan, maupun puisi dapat memberikan solusi, bukan menambah masalah.

"Saya punya keyakinan hadirnya art, apakah itu dalam bentuk seni musik, seni lukis, seni puisi, dan semua karya seni, akan betul-betul bisa membuat harmoni akan timbul dengan baik," jelasny.

Pameran Nada Merupa berlangsung pada 19 sampai 28 September 2025 di Bentara Budaya Jakarta, menampilkan karya 17 musisi lintas generasi, termasuk Sam Bimbo, Guruh Soekarno Putra, Sudjiwo Tejo, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

(Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan