Program Makan Bergizi Gratis
Kata Kepala BPOM RI soal Keracunan Menu MBG di Sejumlah Daerah
Kasus dugaan keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus terjadi.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus dugaan keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus terjadi.
Terkait hal itu, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar memberikan tanggapannya.
Badan POM ujar dia, memiliki tugas untuk mencegah atau mitigasi kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan.
Baca juga: Pengelola SPPG: Program Makan Bergizi Gratis Ajarkan Anak Tertib Kelola Sampah
Adapun tugas BPOM adalah melakukan edukasi kepada SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) terkait makanan higienis dan aman.
Kemudian, pengawasan terhadap makanan yang disajikan dan penyimpanan bahan makanan agar terhindar dari kontaminasi.
“Petugas BPOM bertugas melakukan pemantauan sejak awal proses agar tidak terjadi kejadian luar biasa berupa keracunan,” kata dia saat ditemui di Puskesmas Cakung Jakarta Timur, Jumat (2/5/2025).
Namun dengan banyaknya kejadian keracunan ini, BPOM mengakui masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan program tersebut.
“Harus kami akui mungkin masih ada kelemahan-kelemahan. Yang jelas tekad kami dari Badan POM bersikeras mendukung makan bergizi gratis ini. Walaupun masih ada kekurangan, kami belajar dari proses itu,” ungkap Taruna.
Taruna menegaskan, dalam mencegah kasus keracunan Badan POM juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Balai Besar POM supaya tidak fatal.
“Korban keracunan bisa sembuh dan gejalanya hilang. Mitigasi tindakan awal supaya tidak terjadi kejadian yang membahayakan jiwa. Itu yang kami lakukan. Artinya kami pantau, kerja sama dengan puskesmas setempat untuk cepat dilayani,” tegas dia.
Diketahui, sejak awal program MBG diluncurkan pada awal Januari 2025 lalu, tercatat ada 5 kasus dugaan keracunan menu MBG yang tersebar di sejumlah daerah.
Terbaru dilaporkan di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Mengutip Tribunnews.com, puluhan pelajar di wilayah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG pada Rabu (30/4/2025).
Jumlah pelajar TK, SD, dan SMP yang mengalami keracunan setelah menyantap paket MBG mencapai 24 orang.
Mereka mendapatkan penanganan di Puskesmas Rajapolah pada Kamis (1/5/2025) malam.
Dari sejumlah pelajar yang memperoleh perawatan, sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.
Mayoritas korban datang dengan gejala umum seperti mual, muntah, hingga diare berulang.
Dari total 8 orang yang dirawat dengan rincian dua laki-laki dan enam perempuan
Program Makan Bergizi Gratis
Kontroversi Surat Perjanjian MBG di Blora: Keracunan Harus Dirahasiakan, Dikritik Keras DPRD |
---|
Penjelasan Wakil Kepala BGN Soal Dugaan 5 Ribu Dapur Fiktif MBG |
---|
Dukung Program MBG, Wakil Menteri Pertanian: Investasi Sapi Perah Kejar Swasembada Susu Nasional |
---|
Purbaya Tegas Soal MBG: Saya Bantu, Tapi Kalau Mandek Duitnya Saya Alihkan |
---|
Usulan Ganti MBG dengan Uang Tunai, Istana: Skema Sekarang Masih yang Terbaik |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.