Rabu, 1 Oktober 2025

Dedi Mulyadi Dikritik soal Kirim Anak 'Nakal' ke Barak Militer: Berpotensi Langgar HAM, Anak Trauma

Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International, rencana pembinaan siswa bermasalah di barak militer dapat berisiko trauma dan dampak jangka panjang

Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel
DEDI MULYADI MURKA - Foto tangkapan laya Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (17/4/2025). Dedi Mulyadi mendapatkan kritik setelah berencana membuat kebijakan bakal mengirimkan siswa nakal ke barak militer. 

Kebijakan ini menunjukkan inferioritas sipil terhadap militer, sebuah sikap yang dinilai dapat membahayakan demokrasi dan kehidupan sipil.

"Sebagai pemimpin sipil, sudah sepatutnya Dedi menyadari adanya garis demarkasi antara urusan sipil dan urusan militer," ujar Ardi pada Rabu (30/4/2025), melansir Tribun Jabar.

Menurut Ardi, pelibatan TNI dalam menangani siswa nakal juga menyalahi fungsi dasar institusi militer. 

Selain itu, langkah ini dianggap tidak tepat mengingat citra negatif TNI di mata publik, akhir-akhir ini.

"Jangan sampai alih-alih perilaku siswa berubah menjadi lebih baik, kebijakan pembinaan oleh TNI justru malah mempertebal budaya kekerasan di kalangan pelajar," ungkap Ardi.

Ia juga mengingatkan bahwa siswa nakal yang menjadi sasaran program ini pada dasarnya masih tergolong anak-anak, sehingga harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan anak yang bebas dari kekerasan.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi dikabarkan tengah menyiapkan program pendidikan militer bagi siswa-siswi SMA sederajat yang bermasalah atau terlibat geng motor, terutama bagi siswa yang kenakalannya tidak terkendali.

Mereka, kata Dedi Mulyadi, akan ditempa oleh TNI selama beberapa waktu.

Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan para bupati/wali kota untuk merealisasikan program ini.

Teknisnya, siswa-siswi yang terlibat tawuran atau kenakalan lainnya akan dipanggil orang tuanya dan diminta agar dimasukkan ke dalam program pendidikan militer.

"Nanti ada anak yang tawuran di jalan kita akan bawa, nanti saya panggil orang tuanya mau gimana, masih sanggup mendidik atau kita sekolahkan di sekolah militer," jelas Dedi Mulyadi, Senin (28/4/2025) melansir Tribun Jabar.

Jika orang tuanya sudah tidak sanggup memberikan arahan, maka program pendidikan militer bisa dimanfaatkan.

Melalui pendidikan militer ini, Dedi Mulyadi berharap siswa-siswi yang bermasalah dapat terselesaikan.

"Jadi begini, kan kita ini dari dulu ngomongin geng motor gak selesai-selesai, anak-anak yang mengalami problem di rumah sehingga berdampak tidak sekolah, tidak selesai," ujar Dedi Mulyadi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lembaga HAM Kritik Rencana Dedi Mulyadi Libatkan TNI dalam Membina Siswa Nakal di Jabar dan Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan Militer Khusus untuk Siswa Bermasalah atau Terlibat Geng Motor

(Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Gita Irawan)(TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam/Salma Dinda Regina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved