Perak Indonesia Gelar Webinar Peringatan Hari Kartini, Dorong Ketahanan Perempuan di Era Digital
Hj Fiyatri Widuri, Ketua Umum Perak Indonesia, menekankan pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan kesejahteraan mental.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perempuan Penggerak Indonesia (Perak Indonesia) bersama Business and Professional Women (BPW) Internasional dan Fakultas Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah menyelenggarakan webinar bertajuk “Menjadi Perempuan Tangguh di Era Overexposure dan Oversharing”, awal pekan lalu.
Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini dan membahas tantangan perempuan di era digital, dengan fokus pada literasi digital, kesehatan mental, serta strategi menghadapi risiko paparan dan berbagi informasi berlebihan.
Hj Fiyatri Widuri, Ketua Umum Perak Indonesia, menekankan pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan kesejahteraan mental.
“Perempuan harus menjadi pelaku aktif dalam teknologi, bukan sekadar konsumen. Pemberdayaan perempuan secara digital akan membawa perubahan transformatif di lingkungan keluarga, komunitas, hingga platform global," ujarnya.
Fiyatri yang juga menjadi delegasi acara UN Escape menambahkan kolaborasi dengan BPW Internasional dan akademisi bertujuan menciptakan solusi konkret untuk memberdayakan perempuan Indonesia.
Sementara itu Dr Giwo Rubianto, Presiden BPW Indonesia, menyatakan bahwa webinar ini merupakan bentuk penghormatan terhadap semangat Kartini yang relevan dengan konteks kekinian.
“Kami ingin perempuan tidak hanya merayakan kemajuan, tetapi juga membekali diri dengan literasi digital dan ketahanan mental untuk menghadapi dinamika era digital,” jelasnya.
Menurutnya, BPW Internasional telah menyiapkan program pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di sektor teknologi.
Berikutnya, ada pemaparan dari Prof Dr Zilhadia, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, yang menegaskan kalau institusi pendidikan memiliki keuntungan strategis dalam kolaborasi dengan mitra seperti BPW Internasional dan Perak Indonesia.
"Kami memiliki sumber daya akademik yang dapat bersinergi dengan dunia profesional,” katanya.
Dia juga mengapresiasi kepercayaan mitra dalam memilih fakultasnya sebagai partner webinar ini, sekaligus menekankan bahwa acara ini tidak hanya menjadi wadah pemberdayaan perempuan sesuai semangat Kartini, tetapi juga peluang untuk merancang langkah-langkah berkelanjutan bagi kemajuan bersama.
Adapun Selda Alemdar Dincer, Perwakilan BPW Internasional, memaparkan inisiatif global untuk meningkatkan representasi perempuan di bidang teknologi.
“Kami menyediakan pelatihan pengodean, manajemen data, dan mentorship bagi perempuan untuk menjawab kebutuhan industri digital,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa partisipasi aktif harus diimbangi dengan kesadaran akan kesehatan mental.
Menteri PPPA: Perjuangan untuk Perempuan dan Anak Harus Berlandaskan Hati yang Tulus |
![]() |
---|
Antisipasi Ancaman Deepfake, Komdigi Gencarkan Literasi Digital |
![]() |
---|
Peringati HKN 2025, Perempuan Indonesia Diajak Bangga Berkebaya |
![]() |
---|
Buka Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Minta Mahasiswa UIN Jakarta Miliki Usaha yang Berdampak Sosial |
![]() |
---|
Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Hari Kebaya Nasional Bakal Diperingati 24 Juli 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.