Minggu, 5 Oktober 2025

May Day 2025: Buruh Harap Prabowo Hapus Outsourcing, Said Iqbal Kenang Kado dari SBY

Buruh harap Prabowo beri kado di May Day 2025 dengan hapus outsourcing. Said Iqbal kenang kebijakan SBY soal hari libur nasional.

Tribunnews/Jeprima
DEMO BURUH - Ilustrasi massa buruh bersiap menyambut May Day 2025 di Monas, Jakarta, dengan tuntutan penghapusan outsourcing. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyuarakan harapan besar kepada Presiden RI Prabowo Subianto

Salah satu tuntutan utama para buruh adalah penghapusan sistem outsourcing yang dianggap sebagai bentuk perbudakan modern. 

Dalam pernyataannya, Said Iqbal juga mengenang "kado" bersejarah dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional bagi buruh.

Baca juga: Hari Buruh 1 Mei 2025 Apakah Libur? Ini Jumlah Tanggal Merah di Bulan Mei 2025

Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir Langsung di Perayaan May Day 2025

Presiden RI Prabowo Subianto hampir dipastikan bakal hadir dalam perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day, yang akan berlangsung pada Kamis, 1 Mei 2025 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.

Terkait dengan kehadiran Presiden Prabowo, Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan harapan agar pemimpin negara memberikan "hadiah" kepada buruh di momentum penting ini.

"Kita berharap bapak Presiden Prabowo memberikan hadiah kado terbaik di dalam May Day tahun ini," kata Said Iqbal saat jumpa pers secara daring, Kamis (24/4/2025).

UNJUK RASA - Presiden KSPI Said Iqbal saat menyampaikan harapan kepada Presiden Prabowo agar menghapus sistem outsourcing pada May Day 2025. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)
UNJUK RASA - Presiden KSPI Said Iqbal saat menyampaikan harapan kepada Presiden Prabowo agar menghapus sistem outsourcing pada May Day 2025. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda) (Tribunnews.com/Fransiskus A)

Kenangan Kado dari Presiden SBY: 1 Mei Jadi Hari Libur Nasional

Dalam konferensi persnya, Said Iqbal juga menyinggung tentang pemberian hadiah dari Presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.

"Kalau pak SBY waktu berkuasa memberikan kado terbaiknya salah satunya adalah menjadikan tanggal 1 May sebagai hari libur itu di zamannya pak SBY," beber dia.

Buruh Tagih Janji Kampanye: Hapus Outsourcing

Lebih lanjut, Said Iqbal menyampaikan harapan agar pemerintahan Prabowo segera menghapus sistem outsourcing yang dinilai merugikan kaum buruh.

"Mudah-mudahan kita berdoa, kami berharap pak Presiden Prabowo memberikan hadiah yaitu hapus outsourcing, kita harapkan itu, kalau satgas PHK kan memang beliau sudah setuju, tinggal hapus outsourcing," kata dia.

Menurutnya, hal ini merupakan janji yang pernah disampaikan Prabowo dalam kampanye Pilpres 2024.

"Kalau hapus outsourcing kan itu sudah menjadi cita-cita Presiden Prabowo kan, sebelum beliau menjadi presiden kan beliau selalu pengen outsourcing itu dihapus karena ini adalah modern slavery perbudakan jaman modern," ujarnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Redam Ruang Perselisihan Buruh dengan Industrial

Presiden RI Kedua yang Hadir Langsung di Perayaan May Day

Said Iqbal menyebutkan bahwa kehadiran Prabowo akan menjadi momen penting, karena ia akan menjadi Presiden RI kedua yang hadir langsung dalam perayaan May Day, setelah Ir. Soekarno.

"Presiden Prabowo adalah Presiden RI kedua setelah presiden pertama Ir. Soekarno yang hadir langsung bertemu dengan buruh saat perayaan buruh internasional," kata dia.

"Sedangkan Ir. Soekarno pada 1 Mei 1965 di GBK jadi pak Presiden Prabowo Subianto ini presiden ke dua setelah Bung Karno yang hadir langsung dengan buruh saat perayaan hari buruh internasional," sambungnya.

Tradisi Global: Presiden Hadir di May Day

Menurut Iqbal, di banyak negara di dunia, kehadiran presiden atau kepala negara dalam perayaan May Day merupakan hal yang lazim dan menunjukkan penghargaan terhadap peran buruh.

"Dan ini lazim di seluruh dunia, seluruh dunia itu perayaan May Day dihadiri oleh presiden negaranya atau perdana menteri itu adalah sebuah penghormatan penghargaan dan pengakuan terhadap peran buruh di dalam satu bangsa satu negara," ujarnya.

Lokasi May Day 2025 Dipindah ke Monas karena Timnas

Perayaan May Day 2025 semula direncanakan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), namun karena adanya persiapan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia melawan China, lokasi dialihkan ke Monas.

"Mayday tahun ini akan diselenggarakan di lapangan Monas, yang sedianya akan diselenggarakan di GBK tetapi kita menghormati adanya pertandingan Timnas Indonesia melawan China sehingga rumput GBK itu tidak boleh rusak, kita menghormati sekali karena kita ingin Timnas Indonesia masuk di dalam piala dunia," kata Said Iqbal.

Diperkirakan 200 Ribu Buruh Hadiri May Day di Monas

Iqbal menyebutkan bahwa jumlah massa buruh yang akan hadir dalam perayaan May Day 2025 di Monas diprediksi mencapai 200 ribu orang dari berbagai daerah di Jabodetabek dan sekitarnya.

"Jumlah masa yang hadir di lapangan Monas nanti hampir mendekati 200 ribu orang buruh dari Jabodetabek dan sekitarnya antara lain Karawang Purwakarta Serang Cilegon semua datang ke lapangan Monas dengan jumlah hampir tercatat ya sampai saat ini 200 ribu buruh di acara May Day 1 Mei 2025 ini," ungkapnya.

May Day di 34 Provinsi: Panggung Perjuangan dan Aspirasi Buruh

Selain di Jakarta, perayaan May Day 2025 juga akan digelar serentak di 34 provinsi dengan beragam bentuk kegiatan, mulai dari aksi massa hingga panggung orasi.

"Tercatat ada 34 provinsi akan merayakan mayday ada yang dalam bentuk aksi, panggung orasi perjuangan isu-isu buruh dan bentuk-bentuk lainnya, yang pasti mayday is not holiday may day is struggling of labour issue," tandas dia.

Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved