Selasa, 7 Oktober 2025

Terapkan Konsep Ekoteologi, Hutan Wakaf Dorong Produktivitas Selaras dengan Alam

Ketua Hutan Wakaf YPM, Agus Sugiarto mengatakan, mengubah tutupan lahan menjadi sumber keberkahan bagi alam dan warga sekitar.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HO/MOSAIC
WAKAF HUTAN - Acara “Ekoteologi dalam Aksi: Gerakan Green Waqaf untuk Pelestarian Hutan” di Kantor Kemenag, Jakarta. 

Menurutnya, hal ini yang membedakan dengan hutan lainnya.

Mengingat status tanahnya wakaf, maka tanah tersebut tidak bisa dijual, dihibahkan, atau diwariskan.

"Itulah mengapa hutan wakaf ini jauh lebih sustainable,” katanya.

Sebagai seorang akademisi dan pengelola langsung proyek hutan wakaf di Bogor, Dr. Khalifah menekankan pentingnya peran nazir, atau pengelola wakaf.

"Nazir hutan wakaf bertugas memastikan tanah wakaf tidak menganggur. Ia harus dikelola agar produktif,” ungkapnya.

Produktivitas yang dimaksud tidak semata bernilai ekonomi, tapi juga mencakup fungsi ekologis, sosial, dan edukatif.

“Secara ekologi tentu menjaga lingkungan. Tapi manfaat ekonominya juga penting bagi masyarakat sekitar. Lalu ada aspek sosial dan edukasi, mengajarkan generasi muda soal pentingnya menjaga hutan,” katanya.

Saat ini, jaringan hutan wakaf telah menyebar di berbagai wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Wajo, Sulawesi Selatan.

"Kami baru saja mengadakan pertemuan nasional pengelola hutan wakaf. Alhamdulillah, ada 8 lokasi yang sudah mulai berjalan,” kata Dr. Khalifah.

Di Jawa, kawasan hutan wakaf antara lain berada di Bogor (Pamijahan dan Gunung Sindur), Gunungkidul, Tasikmalaya, dan Mojokerto.

Menurut Dr. Khalifah, wakaf hutan bukan hanya soal pelestarian alam, tapi juga bentuk nyata dari spiritualitas Islam yang menyatu dengan kepedulian terhadap bumi.

"Islam mengajarkan kita tidak hanya soal ibadah ritual, tapi juga tanggung jawab menjaga ciptaan Tuhan. Hutan wakaf adalah pengejawantahan dari nilai itu," katanya.

Inisiatif tersebut sejalan dengan Asta Program Prioritas Kementerian Agama dalam bidang ekoteologi, yakni pendekatan spiritual dalam pelestarian lingkungan.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya wakaf hutan dalam menjaga keberlanjutan hidup.

"Tanpa hutan, tidak ada kehidupan. Wakaf hutan adalah simbol mewariskan kehidupan,” ujar Nasaruddin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved