Perkuat Ketahanan Siber, BSSN Undang Pemangku Kepentingan Seluruh Sektor Strategis di Rakor Nasional
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggara Sistem Elektronik Infrastruktur Informasi Vital (IIV)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggara Sistem Elektronik Infrastruktur Informasi Vital (IIV) di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Senin (22/4/2025).
Acara ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi ancaman siber terhadap sistem-sistem vital negara.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari berbagai sektor strategis, seperti energi, keuangan, transportasi, kesehatan, pangan, TIK, pertahanan, dan administrasi pemerintahan.
Tujuan utama rapat ini adalah membangun kerja sama dan berbagi informasi terkini dalam rangka melindungi sistem elektronik nasional dari potensi serangan siber.
Infrastruktur Informasi Vital (IIV) merupakan sistem elektronik yang berperan penting dalam keberlangsungan sektor-sektor strategis. Gangguan terhadap IIV dapat berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional.
Oleh karena itu, pengamanan sistem ini diatur secara khusus dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022, dengan BSSN sebagai koordinator utamanya.
Dalam sambutannya, Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi, menegaskan pentingnya pembentukan dan penguatan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di setiap kementerian dan lembaga.
Ia menyebut pembentukan TTIS merupakan amanat langsung Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari strategi nasional ketahanan siber.
"Seluruh pemangku kepentingan harus bersinergi dan berkomitmen mempercepat pembentukan TTIS di masing-masing instansi. BSSN siap memberikan asistensi penuh dalam proses ini," ujar Nugroho.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Gov-CSIRT BSSN dapat menjadi contoh dalam pembentukan TTIS sektoral yang menerapkan prinsip security by design.
Hal ini dinilai krusial dalam mendukung berbagai agenda prioritas pemerintah seperti operasionalisasi Government Technology (GovTech) dan program Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Pada kesempatan ini, Nugroho juga mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dan kapasitas pengelolaan IIV, serta memperkuat kapabilitas TTIS yang telah dibentuk.
"Komitmen bersama sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan sistem elektronik vital demi mendukung transformasi digital nasional yang aman dan berkelanjutan," tegasnya.
Rapat koordinasi juga membahas berbagai kasus aktual sebagai bahan evaluasi, termasuk insiden gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) serta serangan ransomware di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia.
Sumber: Warta Kota
Penguasaan Sistem Sertifikasi Digital Nasional Dinilai Penting untuk Kedaulatan Siber Indonesia |
![]() |
---|
PSSN BSSN Jadi Sekolah Kedinasan Paling Sepi Pelamar, Ini Persyaratannya |
![]() |
---|
PSSN BSSN Hanya Buka 50 Formasi, Berikut Tahapan, Syarat, hingga Biaya Pendaftarannya |
![]() |
---|
Tata Cara Pendaftaran Sekolah Kedinasan PSSN BSSN 2025, Lengkap dengan Tahapan Seleksinya |
![]() |
---|
9 Tahapan Seleksi PSSN 2025: Tes Administrasi, Fisik, hingga Wawancara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.