Rabu, 1 Oktober 2025

Setelah Gibran, Anies Baswedan Ikut Bicara Bonus Demografi: Ini Bukan Hadiah, tapi Ujian

Setelah disinggung Wapres RI Gibran, Anies Baswedan ikut menyampaikan pandangannya tentang bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BICARA BONUS DEMOGRAFI - Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan saat menghadiri sidang dakwaan terdakwa kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan Thomas Trikasih Lembong di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Setelah sempat disinggung Wapres RI Gibran Rakabuming Raka, kini Anies Baswedan ikut menyampaikan pandangannya tentang bonus demografi. 

"Lalu, kita harus bertanya apakah setiap anak muda benar-benar punya kesempatan yang sama? Dunia makin digital, tapi tak semua bisa terhubung. Ada yang belajar coding dan AI, ada yang masih bertarung dengan sinyal putus-putus dan gawai yang dipakai bergantian."

"Waktu pun tak bisa diajak menunggu. Bonus demografi ada batas berlakunya. Dalam dua dekade ke depan, Indonesia akan menjadi negara dengan populasi menua. Yang muda hari ini, akan menjadi tua yang harus ditopang nanti. Bebannya akan bergeser, dan itu harus disiapkan," tulisanya.

Jika suatu saat hal itu tiba, Anies menyebut, pertanyaannya bukan lagi soal banyaknya tenaga kerja, tetapi tentang siapa yang akan membiayai pensiun, layanan kesehatan, dan keberlangsungan fiskal.

"Maka bonus demografi bukan hadiah, tapi ujian yang menantang kita untuk menyiapkan manusia dan tidak sekadar mengagungkan angka. Ujian yang mendesak kita menegakkan keadilan, bukan sekadar mengada-adakan pertumbuhan. Dan seperti janji kemerdekaan, ini pun harus dilunasi," tegasnya.

Untuk menghadapi ujian bonus demografi tersebut, Anies menyampaikan ada 3 hal yang dapat dilakukan.

"Pertama, pendidikan selalu jadi kunci. Bukan sekadar soal kurikulum, tapi tentang keberdayaan. Pendidikan harus membekali anak muda dengan literasi, kreativitas, kecakapan yang relevan, pikiran kritis, serta keberanian untuk ambil peran."

"Kedua, membangun sistem ekonomi yang memberi ruang bagi yang kecil dan baru merintis. Akses terhadap kredit, pelatihan, dan pasar tak boleh jadi kemewahan, tapi hak. Yang mau bekerja, harus diberi landasan untuk naik kelas. Yang sedang berjuang, harus dibantu bertumbuh," bebernya.

Lalu, ketiga, yakni memberi ruang bagi partisipasi anak muda dalam pengambilan keputusan. Musabab, mereka bukan sekadar pewaris masa depan, tetapi juga penentu hari ini.

"Akhirnya, mari kita terus merawat optimisme. Jangan menutup mata pada tantangan, tapi teruskan membuka hati pada harapan. Bonus demografi bukan soal siapa yang muda dan siapa yang tua, tapi soal kebulatan tekad untuk bersama menyalaterangkan masa depan."

"Sekali lagi, bonus demografi bukan sekadar urusan angka, tapi soal arah dan keberanian memilih jalan. Masa depan tidak akan menunggu, tapi hanya berpihak pada mereka yang bersiap. Dan jika sistem memberi ruang, generasi muda hari inilah yang akan memenangkan Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Peneliti BRIN Berikan Penilaiannya pada Monolog Wapres Gibran Tentang Bonus Demografi

Gibran bicara bonus demografi

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, terlebih dahulu berbicara perihal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2030 hingga 2045.

Gibran mengajak anak muda Indonesia untuk tidak menyia-nyiakan momen berharga tersebut.

Menurut mantan wali kota Surakarta tersebut, pada momen itu jumlah usia produktif di Tanah Air mencapai lebih dari separuh total penduduk Indonesia.

"Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi di tahun 2030 sampai tahun 2045. Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa," kata Gibran, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu (20/4/2025).

"Kesempatan ini tidak akan terulang, dimana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved