Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Muhammadiyah Ingatkan Prabowo Jangan Blunder Evakuasi Warga Gaza: Itu yang Diinginkan Israel

Muhammadiyah mengingatkan Prabowo, tiga organisasi Islam besar di Indonesia tidak setuju dengan wacana mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia.

Wafa
PENGUNGSI GAZA - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 8 April 2025 memperlihatkan situasi di tenda-tenda pengungsian di Al Rimal, Kota Gaza. Muhammadiyah mengingatkan Presiden Prabowo Subianto supaya tidak melakukan blunder dengan mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - PP Muhammadiyah telah bersikap terkait wacana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi seribu warga Gaza yang menjadi korban konflik ke Indonesia.

Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Maneger Nasution mengingatkan, tiga organisasi Islam besar di Indonesia tidak setuju dengan wacana Prabowo mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia.

Sikap tiga organisasi itu ialah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dinilai telah mewakili pandangan masyarakat.

"Masyarakat Indonesia sebetulnya kalau diwakili tiga organisasi besar ini menilai evakuasi atau mungkin ada orang menyebut relokasi, justru sebuah tindakan yang nyata mendukung agenda pengosongan Gaza seperti yang dipromosikan Israel dan Amerika Serikat," ungkapnya dalam talkshow Overview Tribunnews, Rabu (16/4/2025).

"Kalau kita melakukan relokasi terhadap warga Gaza, nyata-nyata sebagai blunder dan sangat fatal," tegasnya.

Menurut Maneger, Indonesia semestinya mendukung warga Gaza untuk tetap berada di Gaza.

"Pemindahan warga Gaza justru sesuai misi Benjamin Netanyahu," ujarnya.

Tidak Ada Jaminan Israel Terima Kembali Warga Gaza yang Dievakuasi

Lebih lanjut, Maneger menilai tidak ada jaminan Israel mau menerima kembalinya warga Gaza setelah dievakuasi di Indonesia.

"Jangan mimpi Israel akan menerima kembali warga Gaza yang sudah kita evakuasi," ujarnya.

Menurutnya, jika tujuan pemerintah adalah untuk melakukan bantuan pengobatan, perawatan, dan bantuan kemanusiaan lain bagi korban luka, maka dapat dilakukan saja di Gaza maupun sekitar Gaza.

Baca juga: Simpang Siur Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia: Dulu Warga Luka, Kini Hanya Tenaga Medis dan Pendidik

"Perlu diingatkan kembali bahwa sejarah Yerusalem itu yang dulu dikuasai rakyat Palestina, tapi sekarang kan diduduki Israel. Itu sebagai cerminan yang akan terjadi jika Gaza dikosongkan."

"Oleh karena itu Indonesia mestinya harus cerdas menghadapi manuver Israel dan AS," ungkapnya.

"Muhammadiyah sekali lagi merekomendasikan Indonesia tidak mengambil langkah evakuasi atau relokasi, namun hadir sebagai negara yang bersaudara dan bersahabat, sangat menyatu dengan Palestina, memastikan warga Palestina terutama di Jalur Gaza tetap di tanah airnya, karena itu hak mereka," pungkas Maneger.

Diketahui, kesiapan Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Gaza disampaikan Prabowo di Bandara Halim Perdana Kusuma jelang keberangkatannya melawat ke kawasan Timur Tengah, Rabu (9/4/2025).

Prabowo Subianto menegaskan, kesiapan Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam mendorong penyelesaian konflik di Gaza dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved