Minggu, 5 Oktober 2025

Teddy Jawab Isu Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO Usai Prabowo Bilang Komunikasi Pemerintah Buruk

Ramai isu Hasan Nasbi mundur jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
KOMUNIKASI PEMERINTAH - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai isu Hasan Nasbi mundur jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Hal itu seusai Presiden RI Prabowo Subianto mengakui komunikasi pemerintah buruk.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah kabar Hasan mundur dari Kepala PCO. Sebaliknya, dirinya justru baru rapat bersama Hasan.

"Wah isu dari mana, ini masih ngantor seperti biasa. Baru aja selesai rapat bareng," kata Teddy kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Sementara itu, Kepala PCO Hasan Nasbi juga menanggapi kabar dirinya mundur dari jabatan.

Dia membantah isu tersebut lantaran masih bekerja seperti biasa.

"Saya masih ngantor seperti biasa," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik.

Hal itu diutarakan Prabowo dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025.

Awalnya, Prabowo merespons pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang mengomentari soal teror kepala babi.

Menurut ketua umum Partai Gerindra itu, ucapan HasanNasbi kala menanggapi peristiwa dimaksud adalah salah dan keliru.

Kata Prabowo, ada kemungkinan Hasan Nasbi telah menyesali apa yang sudah disampaikannya.

"Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," kata Prabowodikutip dari YouTube Kompas.id, Senin (7/4/2025).

Prabowo menilai kesalahan Hasan Nasbi disebabkan karena ia baru berkecimpung di pemerintahan.

Maka dari itu, orang-orang baru di pemerintahan belum beradaptasi ihwal bagaimana merespons sesuatu yang disorot masyarakat.

"Banyak yang baru. Jadi, mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Saya belum ketemu sih sebetulnya. Setelah, saya juga kaget," tutur Prabowo.

Sebagai kepala negara, Prabowo mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik.

Sebab, sejak awal memimpin negara, Prabowo memang berorientasi kepada hasil kerja.

"Tapi, bahwa komunikasi kurang baik, itu sebetulnya saya anggap itu saya yang bersalah. Karena fokus kita deliver. Kerja, rakyat nunggu keputusan," ujarnya.

Untuk diketahui, redaksi Tempo mendapat teror kepala babi pada Kamis, 20 Maret 2025, yang ditujukan kepada salah satu jurnalis Tempo, yakni Francisca Christi, oleh pengirim anonim.

Terkait ini, Hasan Nasbi sebelumnya melontarkan pernyataan yang menyebut agar kiriman kepala babi ke redaksi Tempo "dimasak saja".

Hal ini disampaikan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025 malam, ketika ditanya awak media soal aksi teror kepala babi tersebut.

Namun terbaru, Hasan juga memberikan penjelasan bahwa sebetulnya dirinya setuju dengan sikap Francisca, yang menanggapi teror itu dengan candaan pula, yakni mengaku lain kali akan memasak kepala babi tersebut lebih enak.

Baca juga: Ucapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi Bikin Prabowo Kaget hingga Desakan Hasan Nasbi Dievaluasi

"Justru saya setuju dengan Francisca menyikapi teror itu. Kan Francisca merecehkan teror itu sehingga KPI si peneror enggak kesampaian kan. Ya berarti kan salah orang itu, berarti kan enggak sampai itu," kata Hasan Nasbi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved