Biodiversity Credit, Strategi Mendorong Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Ramah Lingkungan
Upaya mentransformasi untuk pelaksanaan Biodiversity Credit di Indonesia antara lain ditempuh melalui penyelenggaraan workshop
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kredit keanekaragaman hayati kini menjadi pendekatan inovatif untuk mendorong
transisi Indonesia menuju ekonomi yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal ini juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian dan pemulihan alam serta keanekaragaman hayati.
Upaya mentransformasi untuk pelaksanaan Biodiversity Credit di Indonesia antara lain ditempuh melalui penyelenggaraan workshop bertema Kredit Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Credit): Peluang dan Tantangan dalam Implementasi dan Ekspansi Bisnis Jasa Ekosistem di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia melalui Kadin Regenerative Forest Business Hub (Kadin RFBH) bersama Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan mempertemukan pemangku kepentingan dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas, Kementerian Keuangan, akademisi, sektor swasta, lembaga keuangan, dan LSM, membahas peluang pengembangan dan implementasi Biodiversity Credit.
Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Sumber Daya Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan, Shinta Widjaja Kamdani, menekankan bahwa pelaku bisnis memiliki peran strategis dalam mengintegrasikan upaya konservasi ke dalam model bisnis mereka.
Baca juga: Belum Ramah Lingkungan, Pemerintah Diminta Benahi Pengelolaan BBM
“Konservasi keanekaragaman hayati harus menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi. Biodiversity Credit
memberikan kesempatan bagi bisnis untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan cara yang lebih berdampak," ujarnya.
"Dengan mengintegrasikan mekanisme pasar ke dalam upaya konservasi, kita dapat menciptakan peluang bisnis baru sambil menjaga keseimbangan ekosistem," ungkapnya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey mengatakan, Inggris bangga menjadi salah satu penggagas Panel Penasihat Internasional tentang Kredit Keanekaragaman Hayati (International Advisory Panel on Biodiversity Credits - IAPB), bersama dengan Prancis, sejak Juni 2023.
"Kami menantikan langkah IAPB selanjutnya untuk mendukung penerapan prinsip dan panduan global yang ditetapkan dalam Kerangka Kerja guna mendorong pendanaan berintegritas tinggi untuk alam," kata Dubes Dominic.
Dia menjelaskan, uoaya pngembangan mekanisme kredit keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan langkah strategis yang penting dalam upaya global kita untuk mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati dan memitigasi risiko perubahan iklim.
"Seiring langkah menuju Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia yang lebih dalam, Inggris berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kemakmuran rakyat kita, serta memastikan planet yang layak huni bagi generasi mendatang," lanjutnya.
Forum ini juga bertujuan mempercepat integrasi konservasi keanekaragaman hayati ke dalam kebijakan ekonomi nasional dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar kredit keanekaragaman hayati global. (tribunnews/fin)
IEE Series 2025 Perkenalkan Teknologi Bangunan Ramah Lingkungan kepada Generasi Muda |
![]() |
---|
Dukung NZE 2060, Pelita Air Mulai Gunakan Avtur Ramah Lingkungan Produksi Pertamina Patra Niaga |
![]() |
---|
Penuhi Standar Mutu Ramah Lingkungan, Inti Solar Terima Sertifikasi ISO 9001:2015 |
![]() |
---|
Mengenal Wooden Cutlery, Alat Makan Terbuat dari Kayu yang Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Dukung Penerbangan Rendah Emisi, Pertamina Patra Niaga Siap Pasarkan Avtur Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.