Jumat, 3 Oktober 2025

Biodiversity Credit, Strategi Mendorong Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Ramah Lingkungan

Upaya mentransformasi untuk pelaksanaan Biodiversity Credit di Indonesia antara lain ditempuh melalui penyelenggaraan workshop

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
ist
KREDIT KEANEKARAGAMAN HAYATI - Penyelenggaraan workshop bertema  Kredit Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Credit): Peluang dan Tantangan dalam Implementasi dan Ekspansi Bisnis Jasa Ekosistem di Jakarta, Senin (14/4/2025). Workshop ini untuk mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kredit keanekaragaman hayati kini menjadi pendekatan inovatif untuk mendorong 
transisi Indonesia menuju ekonomi yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Hal ini juga memberikan kontribusi  positif bagi pelestarian dan pemulihan alam serta keanekaragaman hayati.

Upaya mentransformasi untuk pelaksanaan Biodiversity Credit di Indonesia antara lain ditempuh melalui penyelenggaraan workshop bertema  Kredit Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Credit): Peluang dan Tantangan dalam Implementasi dan Ekspansi Bisnis Jasa Ekosistem di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia melalui Kadin Regenerative Forest Business Hub (Kadin RFBH) bersama Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan mempertemukan pemangku kepentingan dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas, Kementerian Keuangan, akademisi, sektor swasta, lembaga keuangan, dan LSM,  membahas peluang pengembangan dan implementasi Biodiversity Credit.

Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Sumber Daya Manusia,  Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan, Shinta Widjaja Kamdani,  menekankan bahwa pelaku bisnis memiliki peran strategis dalam mengintegrasikan  upaya konservasi ke dalam model bisnis mereka. 

Baca juga: Belum Ramah Lingkungan, Pemerintah Diminta Benahi Pengelolaan BBM 

“Konservasi keanekaragaman hayati  harus menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi. Biodiversity Credit 
memberikan kesempatan bagi bisnis untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan cara yang lebih berdampak," ujarnya.

"Dengan mengintegrasikan mekanisme pasar ke dalam upaya konservasi, kita dapat menciptakan peluang bisnis baru sambil menjaga keseimbangan ekosistem," ungkapnya.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey mengatakan, Inggris bangga menjadi salah satu penggagas Panel Penasihat Internasional tentang  Kredit Keanekaragaman Hayati (International Advisory Panel on Biodiversity Credits - IAPB), bersama dengan Prancis, sejak Juni 2023. 

"Kami menantikan langkah IAPB  selanjutnya untuk mendukung penerapan prinsip dan panduan global yang ditetapkan dalam Kerangka Kerja guna mendorong pendanaan berintegritas tinggi untuk alam," kata Dubes Dominic.

Dia menjelaskan, uoaya pngembangan mekanisme kredit keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan langkah strategis yang penting dalam upaya global kita untuk mengatasi hilangnya  keanekaragaman hayati dan memitigasi risiko perubahan iklim. 

"Seiring langkah menuju Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia yang lebih dalam, Inggris berkomitmen  untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia guna mencapai pertumbuhan  ekonomi yang berkelanjutan bagi kemakmuran rakyat kita, serta memastikan planet yang layak huni bagi generasi mendatang," lanjutnya.

Forum ini juga bertujuan mempercepat integrasi konservasi keanekaragaman  hayati ke dalam kebijakan ekonomi nasional dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar kredit keanekaragaman hayati global. (tribunnews/fin)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved