Senin, 29 September 2025

PGN Beberkan Cara Kelola Bisnis Gas Bumi agar Tetap Ramah Lingkungan 

PGN dapat memitigasi atau mencegah risiko-risiko yang memungkinan terjadi pada bisnis yang memiliki tingkat hazard cukup tinggi.

Istimewa
PGN LINGKUNGAN - Direktur Manajemen Risiko PGN Arief Kurnia Risdianto saat acara Young On Top National Conference (YOTC) ke-15 di Balai Kartini, Jakarta. Ia mengungkap tiga cara PGN dalam mengelola bisnis energi gas bumi agar ramah terhadap lingkungan sekitar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memiliki tiga cara dalam mengelola bisnis energi gas bumi agar ramah terhadap lingkungan sekitar.

Gas bumi, atau gas alam, adalah sumber energi fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH₄).

Tiga cara ini dilakukan karena kegiatan operasional bisnis gas bumi PGN yang berdampingan dengan lingkungan.

Di antaranya, operasional yang berlokasi di lepas pantai dan jaringan pipa transmisi gas bumi yang melintasi laut.

Pengelolaan bisnis gas bumi sendiri dimulai dari upstream, midstream, hingga downstream.

Baca juga: PGN Jajaki Potensi Penyaluran Gas Bumi ke Tambang Emas Gosowong Maluku Utara

Maka dari itu, PGN memiliki tanggung jawab agar keseluruhan bisnis dapat berjalan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Direktur Manajemen Risiko PGN Arief Kurnia Risdianto di hadapan anak-anak muda saat berlangsungnya Young On Top National Conference (YOTC) ke-15 di Balai Kartini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"PGN memiliki tanggung jawab agar keseluruhan bisnis tersebut berjalan berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan," katanya, dikutip Selasa (29/7/2025).

Tiga cara tersebut ialah sistem manajemen risiko, peralatan/equipment, dan sumber daya manusia (SDM).

Pertama dari sisi sistem manajemen risiko. PGN disebut selalu mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi pada saat pembangunan maupun pengelolaan infrastruktur gas bumi.

"Termasuk yang berlokasi di lepas pantai karena bersinggungan dengan ekosistem laut seperti Pipa SSWJ, KJG dan TGI," ujar Arief.

Dari identifikasi risiko, PGN dapat memitigasi atau mencegah risiko-risiko yang memungkinan terjadi pada bisnis yang memiliki tingkat hazard cukup tinggi ini.

Sistem manajemen risiko bertujuan untuk mengurangi dampak negatif.

Sistem manajemen risiko juga memaksimalkan dampak positif dari aktivitas operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"PGN telah mengintegrasikan risiko Environmental, Sustainability Social, dan Government Governance (ESG) ke dalam manajemen risiko perusahaan," ucap Arief.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan