Akurasi Data Pertanian Penting untuk Ketahui Potensi Tanam Berikut Realisasinya
Kementan akan selalu menggunakan data BPS sebagai rujukan utama dalam merumuskan kebijakan, termasuk dalam upaya percepatan swasembada pangan.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Muhammad Zulfikar
Rakor juga menyoroti perlunya koordinasi erat dalam pelaporan data, terutama memasukkan lokasi-lokasi panen raya seperti di Kadudampit ke dalam segmen pengamatan BPS agar tercatat resmi dalam KSA.
Di sisi lain, beberapa titik yang masuk dalam data polygon ternyata tidak ditanami padi dan perlu diganti, menegaskan pentingnya verifikasi lapangan secara berkelanjutan.
Selanjutnya pemutakhiran data harus dilakukan secara rutin dengan pelaporan dari penyuluh di lapangan. Pemanfaatan buku saku monitoring dan grup koordinasi seperti WA Upsus juga ditekankan untuk memperkuat pelacakan capaian tanam di tingkat desa.
Sukabumi juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kualitas koordinasi lintas sektoral yang baik antara dinas dan BPS.
Diharapkan, hasil yang didapat di April dan Mei 2025 nanti dapat mencerminkan potensi pertanian riil dan mendukung target nasional swasembada pangan.
Komisi IV DPR Apresiasi Langkah Kementan Jaga Stabilitas Harga Pangan |
![]() |
---|
Kementan Raih Rekor MURI Berkat Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
NTP Mencapai 123,57 di Agustus 2025, Mentan: Petani Kian Sejahtera |
![]() |
---|
Ekspor Pertanian Terus Melonjak, Peran Penting Dorong Surplus Perdagangan Indonesia |
![]() |
---|
Pemerintah Salurkan 43 Ribu Ton Beras SPHP Serentak untuk Stabilisasi Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.