Kementan Raih Rekor MURI Berkat Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik Seluruh Indonesia
Lewat GPM yang digelar pada 29 Agustus 2025 lalu, pemerintah berhasil mencatatkan penyaluran beras murah di 4.337 titik sekaligus.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil mencatatkan sejarah baru bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Perum Bulog dalam menghadirkan pangan yang terjangkau bagi masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Lewat GPM yang digelar pada 29 Agustus 2025 lalu ini, pemerintah berhasil mencatatkan penyaluran beras murah di 4.337 titik sekaligus. Atas capaian tersebut, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepada Kementan, Kemendagri, dan Perum Bulog. Pencapaian ini juga memecahkan rekor sebelumnya pada 28 Juni 2023, saat Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar kegiatan serupa di 362 titik.
Baca juga: Kementan: Produksi Beras Januari–Oktober 2025 Tembus 31,04 Juta Ton
Melalui GPM serentak ini, MURI menilai pemerintah telah membuktikan kesungguhannya mewujudkan kedaulatan pangan di tengah masyarakat Indonesia.
“Pada hari ini dengan bangga, Museum Rekor Indonesia memberikan piagam penghargaan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan tentu saja Perum Bulog atas capaian luar biasa ini,” ujar Senior Manager Operasional MURI Triyono di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Triyono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi lintas lembaga dalam pelaksanaan GPM. Menurutnya Rekor ini bukan sekadar angka. Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi pemerintah pusat, daerah, Bulog, BUMN, TNI, Polri, dan masyarakat dapat menghadirkan pangan pokok dengan harga terjangkau.
“Rekor ini bukan hanya sekadar angka, melainkan bukti nyata kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Perum Bulog, BUMN, TNI, Polri dalam upaya penyediaan pangan pokok dengan harga terjangkau,” katanya.
“Gerakan-gerakan pangan murah ini menjadi simbol kemandirian pangan dan bukti kesejahteraan rakyat Indonesia,” lanjut Triyono.
Baca juga: NTP Mencapai 123,57 di Agustus 2025, Mentan: Petani Kian Sejahtera
Pada kesempatan yang sama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut baik penghargaan tersebut. Ia menegaskan bahwa operasi pasar pangan murah merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menstabilkan harga beras sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali.
“Hari ini kita rapat maraton. Sebelumnya kita sudah melakukan operasi pasar di 4.337 titik. Sekarang kita fokus melanjutkan operasi pasar besar-besaran di 214 kabupaten seluruh Indonesia bersama Kemendagri, Bulog, Bapanas, dan seluruh pihak terkait,” kata Mentan Amran
Mentan menambahkan, langkah ini mulai menunjukkan hasil nyata dengan turunnya inflasi dari 2,37 menjadi 2,31 serta meredanya kenaikan harga beras. “Namun kita tidak boleh berhenti sampai di sini,” tambah Amran.
Mentan Amran mengatakan operasi pasar atau yang disebut gerakan pangan murah akan terus digencarkan secara berkesinambungan hingga akhir tahun agar harga beras semakin terkendali.
“Kita harus terus melakukan operasi pasar untuk menekan harga, terutama di 214 kabupaten yang sudah kita data. Bila perlu, kita lanjutkan sampai bulan Desember. Stok kita aman, saat ini tersedia 1,3 juta ton beras untuk operasi pasar, dengan total stok nasional kurang lebih 4 juta ton,” tutup Mentan Amran.(*)
Baca juga: Mentan Amran Tegaskan Komitmen Bangun Ekosistem Pangan Sehat
Polsek Singaraja Gelar Gerakan Pangan Murah, Warga Antusias Dapatkan Beras SPHP Harga Terjangkau |
![]() |
---|
Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Salurkan 2.574 Paket Beras SPHP untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Komisi IV DPR Apresiasi Langkah Kementan Jaga Stabilitas Harga Pangan |
![]() |
---|
NTP Mencapai 123,57 di Agustus 2025, Mentan: Petani Kian Sejahtera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.