Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Tunda Tarif Impor, Anggota Komisi XI DPR: Ini Peluang Emas
Fathi juga mengingatkan bahwa negara tetangga seperti Singapura bisa bergerak lebih cepat jika Indonesia tidak segera bertindak.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menunda kenaikan tarif impor terhadap mayoritas negara mitra dagangnya selama 90 hari. Bagi Indonesia, kabar ini bukan sekadar berita luar negeri biasa, tapi bisa jadi momen “durian runtuh” yang menentukan arah ekonomi nasional.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Fathi, menyebut penundaan ini sebagai peluang emas yang tak boleh disia-siakan.
"Ini peluang emas. Saat negara-negara seperti Vietnam, Bangladesh, bahkan Thailand berpotensi terkena imbas lebih besar dari kebijakan tarif AS, Indonesia justru punya ruang untuk menjadi alternatif utama bagi investor yang melakukan reshoring," kata Fathi kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, langkah cepat dan cerdas sangat dibutuhkan. Terutama dalam mempercepat ekspor dan membenahi keruwetan birokrasi perizinan usaha di Indonesia.
“Jangan sampai kita terlena. Ini bukan saatnya duduk manis. Pemerintah harus kasih karpet merah buat dunia usaha, bukan malah benang kusut yang bikin investor mundur,” tegasnya.
Fathi juga mengingatkan bahwa negara tetangga seperti Singapura bisa bergerak lebih cepat jika Indonesia tidak segera bertindak.
“Singapura punya birokrasi yang jauh lebih lincah. Kalau kita lambat, kesempatan ini bisa direbut begitu saja. Jangan sampai kita jadi penonton lagi,” ucapnya.
Baca juga: Menlu Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Hanya Korban Luka dan Sementara, Bantah Relokasi Permanen ala AS
Ia menyerukan agar semua pihak—pemerintah, pelaku usaha, dan sektor perdagangan—bergerak serempak dan sinergis dalam 90 hari ke depan.
“Ini bukan sekadar waktu. Ini adalah jendela strategis yang bisa membawa Indonesia naik kelas dalam peta ekonomi global,” katanya penuh semangat.
Sebagai informasi, keputusan Trump ini datang di tengah tensi dagang yang terus memanas.
Sebagai informasi, pada Rabu (9/4/2025), di tengah tensi dagang yang terus memanas, Donald Trump menunda kenaikan tarif impor terhadap sebagian besar negara selama 90 hari.
Meski menunda tarif untuk sebagian besar negara, Trump justru menaikkan tarif impor dari China hingga 125 persen.
Langkah ini diambil setelah 75 negara mencoba bernegosiasi dan tidak melakukan aksi balasan terhadap kebijakan AS.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.