Jumat, 3 Oktober 2025

Sri Mulyani Tegaskan APBN di Era Prabowo tidak akan Berantakan Meski Defisit Rp 104,2 T Per 31 Maret

Sri Mulyani memastikan APBN 2025 tetap dalam kondisi sehat dan terjaga, meskipun menghadapi ketidakpastian global. 

Editor: Dewi Agustina
Tangkapan Layar
APBN TAK BERANTAKAN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Sri Mulyani menegaskan APBN di era Presiden Prabowo Subianto tidak akan berantakan meski terjadi defisit Rp 104,2 triliun per 31 Maret 2025. 

Permintaan ini juga spesifik disampaikan kepada perwakilan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang hadir. 

Ia lalu mencontohkan bagaimana pihaknya menjaga belanja negara untuk tetap on track. 

Sang Bendahara Negara menegaskan APBN bekerja untuk melindungi masyarakat. Misalnya, melalui subsidi, dana desa, sampai transfer ke daerah (TKD).

"Pembiayaan APBN karena banyak yang mengatakan apakah APBN akan defisit dan defisitnya nanti akan berapa? APBN didesain dengan defisit 2,53 persen sesuai UU APBN ... Sampai dengan sekarang, defisit dan pembiayaan kita bisa issued Rp250 triliun, untuk surat berharga negara (SBN) kita Rp282 triliun," jelasnya.

"Memang terjadi kenaikan karena kita melakukan front loading, mengantisipasi bahwa Pak (Donald) Trump akan membuat banyak disruption. Jadi, kalau kita melakukan front loading bukan karena kita enggak punya duit, karena kita memang strategi dari issuance kita mengantisipasi ketidakpastian yang pasti akan membuat kenaikan," tambah Ani.

Sri Mulyani berjanji pemerintahan Prabowo akan menjaga penarikan utang secara prudent, transparan, dan hati-hati. 

Di lain sisi, ia mengatakan pemerintahan Prabowo tetap akan menjaga program-program pendidikan. 

Ani bahkan menyebut ada sejumlah inisiatif baru yang dilakukan negara.

Kementerian Keuangan mencatat bahwa hingga kuartal I 2025 berbagai program pemerintah berjalan sesuai jalur, termasuk belanja negara untuk ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesehatan. 

Pemerintah, kata dia, telah menyalurkan subsidi pupuk sebanyak 1,3 juta ton dalam tiga bulan pertama dan bantuan makanan bergizi kepada 2,6 juta penerima. 

Program pendidikan dan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, juga terus dijalankan. 

Bahkan, berbagai inisiatif baru tetap bisa dibiayai dalam ruang fiskal yang tersedia. 

Tak hanya itu, alokasi untuk sektor pertahanan dan dana desa juga tetap masuk dalam struktur APBN tanpa menambah beban fiskal. 

Sri Mulyani menekankan bahwa seluruh program sudah diperhitungkan secara menyeluruh, termasuk sumber pendanaannya, seperti dividen dari BUMN.

"Itu semuanya dibiayai di dalam amplop APBN yang ada. Jadi, jangan khawatir. Tidak jebol APBN-nya! Banyak yang mengatakan apakah APBN-nya jebol? Tidak! Program-program Bapak Presiden ada di dalam ruang APBN yang ada," tuturnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved