Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Prabowo Santai Hadapi Perang Dagang dari Trump: Kita Buka Perundingan Sama Amerika

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan pihaknya segera akan berunding dengan semua negara terkait manuver Trump.

Penulis: Igman Ibrahim
Facebook The White House - Setpres RI
TARIF TRUMP - Kolase foto Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025) dan Presiden RI Prabowo Subianto dalam keterangan pers, Minggu (30/3/2025). Kantor Komunikasi Presiden menyampaikan strategi yang dilakukan pemerintah untuk menanggapi kebijakan tarif Trump. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor terbaru kepada Indonesia ditanggapi santai Presiden RI, Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu tak khawatir manuver Trump.

Presiden memahami saat ini tarif yang diterapkan Trump menjadi masalah dari berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia yang juga terkena perang dagang dari negeri paman Sam tersebut.

Baca juga: Tanggapi Tarif Trump, Airlangga Sebut Bakal Ada Pertemuan Mendag Negara ASEAN pada 10 April 2025

"Mungkin saudara-saudara mendengar, seluruh dunia digoncang oleh banyak masalah di mana-mana. Perseteruan antara negara-negara besar. Yang terakhir perang dagang kita juga kena, tapi kita tenang," ujar Prabowo saat video conference bersama para menteri, kepala daerah dan TNI-Polri membahas pangan pada Senin (7/4/2025).

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan pihaknya segera akan berunding dengan semua negara terkait manuver Trump. Termasuk, Indonesia juga membuka perundingan dengan AS.

Baca juga: Tarif Trump Terancam Guncang Ekonomi ASEAN, Prabowo Siapkan Langkah Jitu untuk Indonesia

"Kita punya kekuatan juga nanti akan berunding. Kita akan berunding dengan semua negara. Kita akan juga buka perundingan sama Amerika," jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan saat ini Indonesia ingin berhubungan baik dengan semua negara. Namun, hubungan itu tentunya harus adil dan setara,

"Kita ingin hubungan yang setara. Jadi kita tidak ada masalah. Resiprokal, jadi apa yang mereka minta, kalau masuk akal, wajib juga kita hormati," jelasnya.

Namun, Mantan Danjen Kopassus itu memahami langkah Trump yang mengambil langkah tersebut demi kepentingan rakyat Amerika Serikat. 

"Kita memikirkan kepentingan rakyat kita. Tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu ada rasa khawatir. Kita percaya dengan kekuatan kita sendiri. Kalaupun ada tantangan, ya kita hadapi dengan gagah, dengan tegar, mungkin ada beberapa saat, tapi kita yakin bahwa kita akan bangkit dengan tingkat yang baik," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor terbaru terhadap produk-produk yang mereka impor dari Indonesia sebesar 32 persen.

Keputusan itu diumumkan Trump hari Rabu, 2 April 2025 waktu Amerika Serikat.

Dalam pengumumannya, Trump menyatakan AS mengenakan tarif dasar 10 persen untuk semua produk impor AS.

Total ada 60 negara yang terkena aturan tarif individual Trump yang dihitung sebesar setengah dari tarif dan hambatan lain yang "dibebankan negara-negara tersebut kepada AS.”

Baca juga: Donald Trump Unggah Video: Isinya Sengaja Hancurkan Pasar Saham

“Tidak akan pernah ada transformasi suatu negara seperti transformasi yang terjadi di Amerika Serikat,” kata Trump dalam pernyataan yang ia sampaikan di Rose Garden, Gedung Putih, Rabu (2/4/2025) waktu AS.

Trump menyebut hari pengumuman tarif imbal balik tersebut sebagai Hari Pembebasan.

"Menurut saya, ini adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah Amerika. Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kita," katanya dikutip dari Guardian, Kamis (3/4/2025).

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan