Bacaan Niat Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis, Apakah Boleh Digabung?
Ketentuan puasa Syawal boleh digabung dengan puasa Senin Kamis, lengkap dengan bacaan niat puasa Syawal dan puasa Senin Kamis.
Sehingga keduanya dapat digabung dan dilakukan secara bersamaan.
Niat Puasa Syawal
Berikut bacaan niat puasa Syawal yang dianjurkan untuk dilafalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Baca juga: Fadhilah atau Keutamaan Puasa Syawal, Beserta Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin
Niat puasa Syawal juga bisa dilafalkan pada siang hari selama belum makan atau minum.
Berikut niat puasa Syawal yang dibaca pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.
Niat Puasa Senin Kamis
Jika berpuasa pada hari Senin, maka niat puasanya, yaitu:
Nawaitu sauma gadin fi yaumil-isnaini sunnatal lillahi ta ala.
Artinya: “Saya berniat puasa pada hari Senin sunnah karena Allah Ta ala.”
Sementara untuk niat puasa Kamis, yaitu:
Nawaitu sauma gadin fi yaumil-khamisi sunnatan lillahi ta ala.
Artinya: “Saya berniat puasa pada hari Kamis sunnah karena Allah Ta ala.”
Baca juga: Ketentuan Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Syawal
Manfaat Puasa Syawal
Dikutip dari laman sumsel.kemenag.go.id, simak sejumlah manfaat puasa Syawal:
1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.