Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Kepala Babi

Haris Rusly Moti Kecam Teror ke Kantor Kontras dan Tempo: Kebebasan Pers Harus Dihormati

Haris Rusly Moti, mengecam keras rangkaian teror yang ditujukan kepada kantor media Tempo. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM/Istimewa
HARIS RUSLY MOTI - Potret mantan aktivis gerakan mahasiswa 98, Haris Rusly Moti yang diterima Tribunnews, Selasa (11/2/2025). Haris Rusly Moti mengecam keras rangkaian teror yang ditujukan kepada kantor media Tempo.  

Kelima, memang jika dimencermati analitik media sosial dan sejumlah komentar di media massa, maka tergambar persepsi yang dibentuk ke arah seakan pemerintah dan pendukung pemerintah di balik rangkaian teror tersebut.

Keenam, bukan hanya media massa yang dirugikan oleh upaya menebar ketakutan terhadap kemerdekaan pers.

“Justru pemerintahan Prabowo dan pendukungnya juga dirugikan karena disudutkan secara persepsi seakan menjadi pelaku dari rangkaian teror yang sedang dalam penyelidikan polisi tersebut," ucapnya.

Ketujuh, kata dia, menebar ketakutan kepada media massa dan organisasi civil society itu adalah adalah target antara dari rangkaian teror tersebut. 

Haris menilai target utamanya adalah merekayasa lingkungan persepsi bahwa pemerintahan Prabowo adalah pemerintahan yang militeristik dan anti demokrasi.

Kedelapan, lanjut dia, memang tampak persepsi terhadap rangkaian teror tersebut diglorifikasi sedemikian rupa terutama di media sosial seakan pemerintahan Prabowo sedang mengembalikan cara-cara militerisme, anti demokrasi dan anti kemerdekaan pers.

Kesembilan, menurutnya, memang desain dari rangkaian teror tersebut untuk mematangkan situasi distrust atau ketidakpercayaan kepada pemerintah, disorder (ketidaksetaraan sosial) dan disobedience (ketidakpatuhan pada hukum). 

Dengan kematangan situasi tersebut otomatis akan memasifkan konflik antara masyarakat dengan pemerintah yang di ujungnya diharapkan terjadi gelombang protes people power.

“Kesepuluh, saya menduga ada dua kepentingan yang sangat dirugikan oleh kebijakan Presiden Prabowo yang dapat diduga terlibat mematangkan situasi distrust, disorder dan disobedience tersebut," ucapnya.

"Pertama, mafia migas yang sedang dibongkar kejahatan korupsinya serta kasus kejahatan korupsi yang ditangani KPK. Majalah Tempo juga pernah mengangkat kejahatan mafia migas tersebut dalam salah satu liputannya. Kedua, kepentingan geopolitik yang tidak sejalan dengan arah kebijakan Prabowo yang nasionalistik kerakyatan,” pungkasnya.

Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus

Untuk informasi, Media Tempo mendapatkan teror dari orang tak dikenal. Kali ini, satu paket berisikan kepala babi dikirimkan ke kantor Tempo.

Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Tempo, Bagja Hidayat mengatakan paket itu ditujukkan untuk wartawannya yang juga host 'Bocor Alus' bernama Francisca Christy Rosana atau Cica.

"Jadi paket itu ditujukan buat Cica, Cica itu kan host halus ya, Francisca," kata Bagja kepada Tribunnnews.com, Kamis (20/3/2025).

Bagja mengatakan Cica baru menerima paket tersebut pada hari ini setelah selesai liputan bersama rekannya bernama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran sekira pukul 15.00 WIB.

Sementara itu, paket tersebut disebut Bagja, sudah diterima pihak petugas keamanan Tempo pada Rabu (19/3/2025) sekira pukul 16.13 WIB.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved