Teror Kepala Babi
Haris Rusly Moti Kecam Teror ke Kantor Kontras dan Tempo: Kebebasan Pers Harus Dihormati
Haris Rusly Moti, mengecam keras rangkaian teror yang ditujukan kepada kantor media Tempo.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti, mengecam keras rangkaian teror yang ditujukan kepada kantor Kontras.
Selain itu, ada juga teror pengiriman paket kepala babi dan bangkai tikus yang ditujukan ke kantor media Tempo.
Haris menegaskan, kebebasan pers dan kemerdekaan berpendapat adalah hak yang dijamin oleh konstitusi, dan semua pihak harus menghormatinya.
"Kami mendukung langkah hukum yang sedang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengungkap pelaku, dalang dan motif di balik rangkaian teror, yang bertujuan menebar ketakutan dan menciptakan situasi gaduh dengan persepsi negatif terhadap pemerintahan Prabowo," kata Haris kepada wartawan pada Selasa (25/3/2025).
Haris mengungkapkan bahwa media massa yang kritis berfungsi sebagai "sparring partner" bagi pemerintah, khususnya dalam menghadapi pejabat-pejabat yang cenderung tidak kritis atau hanya berusaha menyenangkan atasan.
Haris kemudian menjelaskan beberapa pandangannya terkait rangkaian teror tersebut.
Pertama, ia memastikan rangkaian teror yang ditujukan kepada kantor media Tempo dan kantor Kontras tidak dilakukan oleh jajaran pemerintahan Prabowo dan pendukungnya.
Ditegaskannya, pemerintahan Prabowo justru dirugikan dengan munculnya persepsi negatif dan beragam kegaduhan akibat rangkaian teror tersebut.
Kedua, pidato Presiden Prabowo pada tanggal 19 Maret 2025, sama sekali tidak menyalahkan sikap kritis media massa juga media sosial.
Haris mengatakan Presiden Prabowo justru melakukan introspeksi dan menganggap muncul beragam kesalahpahaman dan protes, karena kegagalan komunikasi publik pemerintah.
“Karena itu, Presiden Prabowo memerintahkan seluruh jajaran pemerintahan, para menteri dan terutama penanggung jawab komunikasi untuk memperbaiki komunikasi ke rakyat,” ujarnya.
Ketiga, jika dilihat situasinya, rangkaian teror tersebut terjadi disaat berlangsung pembahasan terkait RUU TNI oleh DPR RI.
Menurutnya, peneror sengaja melakukannya bertepatan dengan momentum pembahasan dan pengesahan RUU TNI.
“Demikian juga sasaran teror, sengaja dipilih dua institusi civil society, yaitu Kontras dan Tempo, yang dikenal kritis terhadap beberapa kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Keempat, menurutnya tujuan dari peneror memilih momentum pembahasan RUU TNI dengan sasaran kantor media Tempo dan Kontras agar publik dengan gampang langsung mengasosiasikan atau bahkan menuduh pemerintahan Prabowo dan pendukungnya sebagai dalang dan pelaku dari rangkaian teror tersebut.
Teror Kepala Babi
Legislator Golkar Apresiasi Sikap Prabowo yang Secara Terbuka Mengkritisi Kinerja Pemerintahannya |
---|
Prabowo Akui Ucapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi Keliru: Saya Juga Kaget |
---|
Kala Prabowo Bahas Kontroversi Ucapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo: Teledor |
---|
Hingga Lebaran Teror nDhas Belum Jelas, malah Viral di Media Asing, Jadi Makin Meluas |
---|
Teror Kepala Babi dan Provokasi Terbuka di Media Sosial: Saat Demokrasi Diancam dari Dua Arah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.