Kamis, 2 Oktober 2025

UGM Sesalkan Tudingan Ijazah Jokowi Palsu oleh Eks Dosen Rismon, Sebut Informasinya Menyesatkan

Alasan eks dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan menyebut ijazah Jokowi palsu karena lembar pengesahan dan sampul skripsi pakai time new roman.

|
Penulis: Rifqah
Tangkapan layar dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM)
IJAZAH JOKOWI - Foto Skripsi dari Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) saat menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985. Alasan eks dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan menyebut ijazah Jokowi palsu karena lembar pengesahan dan sampul skripsi pakai time new roman. 

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan mantan dosen dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar yang mengaku menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), membuat heboh media sosial.

Alasan Rismon mengatakan demikian karena lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font time new roman.

Di mana, pada saat itu, menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

Seperti diketahui, sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan, tapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

Klaim sepihak dari Rismon ini kemudian membuat polemik dan perdebatan di kalangan warganet hingga membuat Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta angkat bicara.

Mengenai hal ini, Sigit menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan disampaikan oleh Rismon itu.

Apalagi, yang menyampaikan adalah seorang alumni dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM.

“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit di Kampus UGM, Jumat (21/3/2025), dilansir ugm.ac.id.

Menurut Sigit, sebagai dosen, seharusnya Rismon menyimpulkan suatu informasi dengan didasari pada fakta dan metode penelitian yang baik.

Jadi, seharusnya, Rismon tidak hanya menampilkan ijazah dan skripsi Jokowi saja yang ditelaah.

Namun, dia juga harus membandingkan dengan ijazah dan skripsi yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan, jurusan Jokowi.

Baca juga: UGM Bantah Tudingan Ijazah dan Skripsi Jokowi Palsu, Teman Angkatan Turut Buka Suara

Terkait dengan tudingan Rismon soal penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah yang dianggap meragukan keaslian dokumen, Sigit menegaskan bahwa pada tahun itu sudah banyak mahasiswa menggunakan font tersebut.

Terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. 

Bahkan di sekitaran kampus UGM pada saat itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi. 

Hal-hal tersebut, menurut Sigit, seharusnya diketahui oleh Rismon karena dia juga berkuliah di UGM.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved