Kamis, 2 Oktober 2025

Stunting di Indonesia

Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 255 Juta Untuk 170 Anak Suspect Stunting di Jonggol Bogor

Sido Muncul menyalurkan bantuan sebesar Rp 255 juta untuk 170 anak suspect stunting di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gabriela Irvine Dharma
BANTUAN STUNTING - Direktur Utama PT Sido Muncul menyerahkan bantuan sebesar Rp 255 juta untuk 170 anak suspect stunting di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/3/2025). Bantuan diberikan kepada Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol dr Sri Handayani MARS didampingi oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Fusia Meidiawati SH MHKes MARS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.

Data terbaru menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting nasional masih berada di angka 21,5 persen pada 2024. 

Menyadari pentingnya upaya pencegahan dan penanganan stunting, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menyalurkan bantuan sebesar Rp 255 juta untuk 170 anak suspect stunting di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Program bantuan ini merupakan bukti nyata sektor swasta dalam membantu pemerintah untuk menurunkan angka stunting yang terjadi di Indonesia.

Melalui inisiatif ini, Sido Muncul ingin memberikan solusi konkret bagi anak-anak yang mengalami masalah gizi, sekaligus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemenuhan nutrisi sejak dini.

Baca juga: Cegah Stunting di Kota Kupang, Perbaikan Gizi dan Akses Kesehatan Jadi Prioritas

"Kami berharap melalui bantuan ini, angka stunting di Indonesia dapat segera menurun, sehingga generasi penerus bangsa bisa tumbuh sehat dan terbebas dari gizi buruk," ujar Direktur Utama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, Sabtu(15/3/2025).

Bantuan akan diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 500 ribu per bulan yang akan langsung diberikan kepada para orang tua. 

Awalnya, bantuan ini hanya diberikan selama tiga bulan (April-Juni 2025).

Baca juga: Upaya Turunkan Angka Stunting, BKKBN Fokus Intervensi Keluarga Berisiko

Namun, Irwan Hidayat dalam sambutannya di acara penyerahan bantuan Sido Muncul untuk anak suspect stunting di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan sekitarnya mengatakan bahwa program ini akan diperpanjang menjadi lima bulan.

Dana tersebut akan langsung disalurkan kepada orang tua anak-anak yang terdampak.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, kepada Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol, dr Sri Handayani MARS, didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Fusia Meidiawati SH, MHKes MARS.

"Hari ini kami membantu anak-anak stunting yang ada di wilayah Jonggol. Bantuan ini akan kami berikan selama tiga bulan, namun saya perpanjang menjadi lima bulan, dan setiap bulannya para orang tua wajib memberikan laporan perkembangan berat badan serta kesehatan anak mereka," ujar Irwan Hidayat dalam sambutannya.

Irwan menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Sido Muncul, yang telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. 

Hingga saat ini, Sido Muncul telah membantu 744 anak suspect stunting di beberapa wilayah, termasuk Cipete Selatan, Kabupaten Semarang, Gianyar Bali, Jakarta, Cimahi, dan Bandung.

Bagi para orang tua, melihat anak mengalami stunting bukanlah hal yang mudah. 

Pipit Fitriah (28), ibu dari Paouzan Safarudin Jaya (2,5 tahun), berbagi kisahnya tentang bagaimana anaknya didiagnosis mengalami stunting.

"Dari kecil, setiap ditimbang di posyandu, berat badannya nggak stabil. Kadang naik, kadang turun, dan nggak normal seperti anak-anak lain," cerita Pipit.

Ia mengungkapkan bahwa sejak usia 7 bulan, berat badan Paouzan hanya berkisar 7-8 kg dan tidak mengalami peningkatan signifikan. 

Kini, di usia 2,5 tahun, beratnya masih berkisar di 8-9 kg, jauh di bawah standar normal yang seharusnya 12-14 kg. 

Selain pertumbuhan fisik yang terhambat, Paouzan juga mengalami keterlambatan bicara.

Sebagai seorang ibu, Pipit mengaku sedih dan khawatir melihat kondisi anaknya.

Namun, ia tetap optimis dan berharap bantuan dari Sido Muncul bisa membantu Paouzan untuk tumbuh lebih sehat.

"Mudah-mudahan ke depannya anak-anak kami bisa sehat seperti anak-anak lain. Kami sebagai orang tua tentu nggak tega melihat kondisi anak yang berat badannya naik turun terus. Alhamdulillah, ada program ini. Semoga nggak cuma di Bogor, tapi bisa menyebar ke seluruh daerah di Indonesia," harapnya.

Kisah serupa juga dialami oleh Nurhasanah (26), ibu dari Arsyilla Faranisa (3 tahun). 

Awalnya, ia bingung karena di usia 2 tahun, anaknya masih belum bisa berjalan. 

Setelah diperiksa di posyandu dan dirujuk ke spesialis gizi di puskesmas, baru diketahui bahwa Arsyilla mengalami stunting.

"Sejauh ini saya hanya ke puskesmas dan belum pernah ke dokter spesialis. Vitamin yang dikonsumsi juga dari puskesmas saja," jelas Nurhasanah.

Bagi Nurhasanah, bantuan ini sangat berarti karena akan digunakan untuk membeli makanan bergizi seperti nasi, ikan, dan ayam, demi mempercepat pertumbuhan anaknya.

"Saya berharap anak saya bisa cepat sembuh dan tumbuh normal seperti anak-anak lain. Sebagai ibu, tentu saya sedih melihat kondisinya. Tapi saya tetap semangat demi masa depan anak saya," katanya.

Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak yang mengalami stunting bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik, dan orang tua semakin sadar akan pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak. (Tribunnews.com/ Gabriela Irvine Dharma)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved