Sabtu, 4 Oktober 2025

SBY: Jika Ada Masalah yang Tidak Dikehendaki Rakyat Maka Harus Diklarifikasi

SBY menjawab berbagai pertanyaan, termasuk mengenai dugaan kemunduran demokrasi di Indonesia dibandingkan kepemimpinannya.

Penulis: Erik S
Ist
SBY BICARA DEMOKRASI - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri diskusi dan bedah buku "Standing Firm for Indonesia’s Democracy" di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, Jumat (7/3/2025). 

Sebagai presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat, SBY memainkan peran penting dalam demokratisasi Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional.

Buku ini ditulis berdasarkan wawancara selama lebih dari 30 jam dengan SBY oleh tim yang terdiri dari para Indonesianis dari Jepang.

Dalam buku ini, SBY menceritakan pengalamannya dalam menangani urusan militer pada 1990-an, perannya sebagai menteri di bawah Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati Soekarnoputri, serta berbagai tantangan yang ia hadapi selama menjabat sebagai presiden.

Selain itu, buku ini mengungkap pemikiran SBY tentang tata kelola pemerintahan, pandangannya mengenai masa depan Indonesia, serta alasan di balik keputusan-keputusan penting yang diambilnya.

Buku ini disusun oleh para akademisi terkemuka, yakni: Takashi Shiraishi (Kumamoto Prefectural University, Japan), Nobuhiro Aizawa (Kyushu University, Japan), Jun Honna (Ritsumeikan University, Japan), dan Wahyu Prasetyawan (National Graduate Institute for Policy Studies, Japan & Syarif Hidayatullah Islamic State University, Indonesia).

Acara diskusi dan bedah buku ini dihadiri oleh ratusan akademisi, mantan menteri, mahasiswa, serta tokoh masyarakat di Jepang. Buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang kepemimpinan SBY serta perjalanan demokrasi Indonesia dalam dua dekade terakhir. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved