Jumat, 3 Oktober 2025

Profil Sugianto Kusuma, 1 dari 8 Taipan yang Temui Prabowo di Istana, 'Raja Properti' Investor IKN

 Sugianto Kusuma atau yang dikenal sebagai Aguan merupakan pemilik perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia bernama Agung Sedayu Group.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Tribunnews.com/ Eri Komar Sinaga
8 PENGUSAHA TEMUI PRABOWO - Pemilik Grup Agung Sedayu, Sugianto Kusuma alias Aguan di Gedung KPK, Senin (27/6/2016). Sugianto Kusuma atau yang dikenal sebagai Aguan merupakan pemilik perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia bernama Agung Sedayu Group (ASG). Ia merupakan satu di antara delapan taipan yang bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sugianto Kusuma atau yang dikenal sebagai Aguan merupakan pemilik perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia bernama Agung Sedayu Group (ASG).

Ia merupakan satu di antara delapan taipan yang bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Selain Aguan ada pula pengusaha bernama Anthony Salim, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. 

Kedatangan Aguan hingga Prajogo Pangestu ialah untuk berdiskusi mengenai perkembangan ekonomi nasional.

Mereka membahas sejumlah isu strategis.

Seperti di antaranya program makan bergizi gratis, yang menjadi satu di antara kebijakan unggulan pemerintah, pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi.

Momen kebersamaan mereke diunggah dalam instagram @sekretariat.kabinet, Kamis (6/3/2025). 

"Dalam suasana diskusi yang hangat, Presiden Prabowo memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh para pengusaha terhadap berbagai kebijakan dan program pemerintah, terutama yang menyangkut kepentingan dan kesejahteraan rakyat," demikian keterangan tertulis dalam akun @sekretariat.kabinet, Kamis (6/3/2025). 

Profil Sugianto Kusuma alias Aguan

Sugianto Kusuma atau Aguan lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 10 Januari 1951.

Aguan adalah tokoh pebisnis pengembang properti terkemuka di Indonesia.

Baca juga: Prabowo Bertemu 8 Pengusaha di Istana, Bahas Program MBG hingga Danantara

Aguan menikah dengan Rebecca Halim dan dikarunia empat orang anak. 

Mereka adalah Richard Halim Kusuma, Lareina Halim Kusuma, Luvena Katherine Halim, dan Alexander H. Kusuma.

Aguan merupakan pendiri perusahaan kontraktor rumah pertokoan yang bernama Agung Sedayu Group (ASG) pada 1971. 

Susanto Kusuma, saudara laki-laki Sugianto Kusuma, juga tercatat sebagai pemegang saham Agung Sedayu.

Sementara itu, keponakannya, Steven Kusumo, menjabat sebagai CEO Agung Sedayu Group (ASG).

Dalam 10 tahun pertama, ASG tumbuh dengan pesat. 

Pada 1991, ASG berhasil menjadi salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia melalui keberhasilan membangun Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di tanah air.

Keberhasilan tersebut disusul dengan proyek-proyek besar lainnya.

termasuk pengembangan kawasan residensial dan komersial skala besar, seperti Taman Palem seluas 200 hektar, serta sejumlah apartemen gedung tinggi.

Perusahaan properti itu juga menggarap proyek pusat perbelanjaan terkemuka, di antaranya adalah Ashta District 8, Mall of Indonesia, PIK Avenue, dan Grand Galaxy Park.

PRABOWO BERTEMU PENGUSAHA - Presiden Prabowo Subianto bertemu delapan pengusaha besar Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Termasuk, Franky Widjaja merupakan anak konglomerat pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja.
PRABOWO BERTEMU PENGUSAHA - Presiden Prabowo Subianto bertemu delapan pengusaha besar Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Termasuk, Franky Widjaja merupakan anak konglomerat pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. (www.setneg.go.id)

Aguan juga tergabung ke emiten kaleng dan kemasan PT Pratama Abadi Nusa Tbk yang kemudian bertransformasi menjadi Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2).

Selain itu, Aguan menjabat sebagai Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan juga menjadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International, yang dimiliki oleh Tomy Winata.

Tomy Winata, seorang pengusaha Tionghoa, aktif di sektor perbankan dan properti. Kesamaan visi di antara mereka menjadikan keduanya menjalin kerja sama strategis. 

Kemitraan ini menghasilkan proyek-proyek real estate besar, seperti kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, hingga kawasan perkantoran bergengsi yakni Sudirman Central Business District (SCBD).

Selain itu, Sugianto Kusuma juga menjadi bagian dari 10 pengusaha yang akan berinvestasi di IKN dengan total investasi senilai Rp 40 triliun.

Menurut berbagai sumber, Aguan memiliki harta kekayaan mencapai Rp 42,73 triliun.

Aguan diketahui aktif dalam kegiatan sosial.

Pada 2002, Aguan bersama istrinya bergabung dengan Tzu Chi, yaitu lembaga sosial kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 dan berpusat di Hualien, Taiwan.

Sempat Dikaitkan dengan Kasus Pagar Laut Tangerang 

Nama Aguan juga sempat menjadi perbincangan publik. 

Ia dikaitkan dengan kasus pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

Pagar Laut di Tangerang itu disebut telah memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).

SHGB mencapai 263 bidang dan dimiliki oleh beberapa perusahan serta perseorangan.

Perusahan itu adalah PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa. 

PT Intan Agung Makmur punya 234 bidang SHGB, sementara PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang. 

Diketahui, jajaran pengurus Intan Agung Makmur dan Cahaya Inti Sentosa adalah orang yang sama. 

Mereka adalah Freddy Numberi dan Belly Djaliel juga menduduki posisi masing-masing sebagai Komisaris dan Direktur di Cahaya Inti Sentosa.

Adapun pemegang saham Cahaya Inti Sentosa adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya.

Investor IKN 

Aguan juga menjadi satu di antara sejumlah investor yang berkontribusi pada pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Pada September 2024 lalu, Aguan bahkan disebut kembali membenamkan investasi ke IKN. 

Naga properti yang menguasai Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta itu membangun Nusantara Duty Free Mall.

Nusantara Duty Free Mall diketahui merupakan sebuah pusat perbelanjaan dengan konsep bebas bea.

Tak tanggung-tanggung, nilai investasi untuk membangun proyek anyar yang diresmikan peletakan batu pertamanya oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu sebesar Rp 5 triliun.

Proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga di sekitar IKN, sebagaimana portofolio Aguan sebelumnya dalam Konsorsium Nusantara melalui hotel mewah bintang lima Swissôtel Nusantara.

Konsorsium Nusantara sendiri adalah kelompok perusahaan raksasa Indonesia yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma dari Agung Sedayu Group, yang berinvestasi dalam pembangunan IKN. 

(Tribunnews.com/Milani/Falza Faudina) (Kompas.com/Hilda Alexander) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved