Kamis, 2 Oktober 2025

Band Sukatani Diintimidasi

Band Sukatani Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Lemkapi: Kami Paham Mereka Ingin Tetap Independen

Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan menyoroti langkah grup band Sukatani menolak tawaran menjadi duta Polri dari Kapolri.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
KOMPAS.COM
EDI HASIBUAN - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan di Kompleks Parlemen, Senayan. Edi menyoroti langkah grup band Sukatani menolak tawaran menjadi duta Polri dari Kapolri. 

TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan menyoroti langkah grup band Sukatani menolak tawaran menjadi duta Polri dari Kapolri.

Edi Hasibuan mengatakan langkah yang diambil grup band Sukatani harus dihormati.

"Kita hormati sepenuhnya apapun yang menjadi keputusan kelompok band Sukatani. Mereka sepertinya ingin tetap eksis dan independen di depan penggemarnya," kata Edi Hasibuan kepada Tribunnews.com, Minggu (2/3/2025).

Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta ini melihat langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak Band Sukatani, agar grup musik punk tersebut bisa ikut berperan membenahi dan memajukan Polri.

Selain itu, ajakan Kapolri juga sebagai bagian dari keterbukaan Polri untuk menerima segala masukan masyarakat.

Menurut mantan anggota Kompolnas ini, siapa pun yang memberikan masukan bahkan mengkritik Polri dengan keras sekali pun, mereka akan tetap menjadi sahabat Polri.

"Kami melihat Kapolri mengajak kelompok Band Sukatani ini sebagai bentuk keterbukaan Polri. Polri bukanlah institusi yang antikritik dan sebaliknya sangat terbuka dikritik. Siapapun boleh ikut memberikan masukan dan mengkritik Polri untuk kemajuan institusi," ucapnya.

Menurut Edi Hasibuan, pihaknya sangat memahami ketidaksediaan  Band Sukatani demi untuk menjaga independensinya sebagai salah satu band nasional yang kini memiliki banyak penggemar.

"Kita paham dan kita hormati putusan Band Sukatani. Kami juga yakin Polri pasti memahaminya," ucap pemerhati kepolisian ini.

Edi pun menyoroti dugaan intimidasi oknum kepolisian kepada Band Sukatani.

Ia masih meragukan apakah ada oknum anggota Polda Jawa Tengah yang berani melakukan intimidasi.

"Bila isu intimidasi itu ada, tentu semua harus dibuktikan secara hukum," katanya.

Sukatani Tolak Jadi Duta Polri 

Grup Punk asal Purbalingga Sukatani  sebelumnya viral karena merilis lagu Bayar Bayar Bayar.

Akibat lagu tersebut, personel Sukatani mengaku mendapat intimidasi dari Polisi hingga akhirnya mengeluarkan pernyataan minta maaf.

Sukatani juga menghapus lagu milik mereka dari platform berbagi lagu dan menariknya dari pasaran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved