Minggu, 5 Oktober 2025

Kasus Korupsi Minyak Mentah

Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Akademisi: Presiden Jangan Dibiarkan Berjuang Sendirian

Akademisi menyoroti kasus dugaan korupsi besar di tubuh Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun per tahun.

Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com: Dok. Pertamina
TERSANGKA KORUPSI PERTAMAX - (Kiri ke kanan atas) Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya; VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne; dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. (Kiri ke kanan bawah) Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin; VP Feedstock PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono; dan Dirut PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi. Keenam petinggi Pertamina ini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina periode 2018-2023. Akibat perbuatan mereka, negara merugi hingga Rp193,7 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr. Ridwan Fawallang, S.HI, menyoroti kasus dugaan korupsi besar di tubuh Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun per tahun.

Dirinya menegaskan bahwa upaya pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama untuk menyelamatkan aset negara dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kita tidak bisa membiarkan praktik kotor ini terus terjadi. Pertamina adalah perusahaan negara yang seharusnya dikelola dengan transparan dan profesional, bukan menjadi lahan permainan segelintir oknum untuk meraup keuntungan pribadi,” ujar Dr. Ridwan Fawallang, Jumat(28/2/2025).

Lebih lanjut, ia menyoroti komitmen Presiden Prabowo Subianto yang tidak hanya sekedar retorika dalam memerangi korupsi.

Pidato-pidato Presiden di berbagai kesempatan menunjukkan tekad kuat untuk membongkar praktik korupsi hingga ke akar-akarnya. 

“Presiden Prabowo pernah menegaskan bahwa koruptor akan dikejar sampai ke Antartika. Ini bukan sekadar omong kosong, tetapi peringatan keras bahwa tidak ada tempat aman bagi para perampok uang rakyat,” tegasnya.

Dalam konteks pemberantasan korupsi, Dr. Ridwan juga menyoroti bahwa era kepemimpinan Prabowo membawa semangat baru dalam membersihkan Indonesia dari mafia-mafia korupsi yang telah lama menggurita. 

Bahkan, langkah ini disebut mulai menyasar para elite bisnis, termasuk salah satu orang terkaya di Asia yang selama ini diduga memiliki keterlibatan dalam permainan minyak dan sumber daya negara.

Sebagai akademisi, Dr. Ridwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berdiri di barisan kebenaran dan mendukung penuh langkah Presiden dalam membersihkan Indonesia dari koruptor. 

Baca juga: Sumpah Serapah Driver Ojek Online Respons Dugaan BBM Oplos: Emang Kagak Takut Sama yang Maha Kuasa?

“Jangan biarkan Presiden berjuang sendirian. Rakyat harus bersatu melawan para perampok uang negara yang telah menyengsarakan bangsa ini selama bertahun-tahun,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved