Jumat, 3 Oktober 2025

Band Sukatani Diintimidasi

Natalius Pigai Imbau Vokalis Sukatani Novi Lapor Kanwil HAM Jateng terkait Pemecatannya sebagai Guru

Natalius Pigai meminta agar vokalis Band Sukatani, Novi Citra melaporkan kasus pemecatannya sebagai guru ke Kanwil Kementerian HAM Jawa Tengah.

Penulis: Dewi Agustina
Sumber: Instagram @NataliusPigai2
PEMECATAN VOKALIS SUKATANI - Postingan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai soal pemecatan vokalis Band Sukatani, Novi Citra Indriyati sebagai guru, Minggu (23/2/2025). Natalius menyarankan agar Novi melapor ke Kanwil Jawa Tengah terkait pemecatannya. 

"Kita sudah buatkan keterangan pernah mengajar cuma belum diambil. Apabila diperlukan di dunia pendidikan nantinya," ungkapnya. 

Awal Mula Viral Lagu Bayar Bayar Bayar

Sebelumnya lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang memiliki lirik sindiran keras kepada Polisi di Indonesia menuai kontroversi.

Band Sukatani telah menyampaikan permintaan maaf lewat akun Instagram @sukatani.band, kepada institusi Polri.

Belakangan Divisi Propam Mabes Polri pun turun tangan mengusut dugaan intimidasi terhadap band punk bernama Sukatani karena lagu "Bayar Bayar Bayar".

Disebut ada 4 anggota polisi diperiksa Biro Paminal Divisi Propam Polri.

4 polisi yang diperiksa tersebut merupakan anggota Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Tengah (Jateng).

Keempat polisi itu tercatat aktif sebagai anggota Subdit I Ditressiber Polda Jateng.

Para anggota Siber tersebut diduga menemui band Sukatani di Banyuwangi pada Kamis (20/2/2025).

Selepas pertemuan itu, muncul video klarifikasi dan penarikan karya lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar" dari band asal Purbalingga itu.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, memastikan Band Sukatani diperbolehkan apabila ingin menyanyikan lagu Bayar Bayar Bayar di setiap festival musik.

"Iya monggo aja," kata Artanto dalam video yang diterima awak media.

Sukatani kemudian dipersilakan untuk kembali membawakan lagu Bayar Bayar Bayar dalam aksi panggung mereka.

Begitu pun untuk mengedarkan karya tersebut dalam semua platform.

"Engga ada, bebas mereka, silakan (dibawakan dalam aksi panggung)," ujarnya.

"Monggo aja (kembali diedarkan), bebas tidak ada masalah sama kita," lanjut Kombes Artanto.

Dalam hal ini Polri sangat menghargai ekspresi dalam bentuk seni yang memberikan kritik membangun.

"Kita menghargai ekspresi dan yang memberikan kritik membangun kepada Polri itu menjadi teman Bapaknya Kapolri, kita hargai," tandasnya. 

Sumber: (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati) (Tribunnews.com/Wik)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved