Retret Kepala Daerah
Megawati Larang Kepala Daerah Ikut Retret, PDIP Tunjukkan Keberanian Lawan Prabowo
Dedi menjelaskan bahwa instruksi Megawati tersebut menandakan PDIP mulai berani menunjukkan perlawanan pada Pemerintahan Prabowo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan instruksi Megawati Soekarnoputri agar seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP tak mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, cukup mengkhawatirkan.
Dedi menegaskan, wibawa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dipertanyakan apabila instruksi tersebut dipatuhi oleh seluruh kader PDIP.
Baca juga: PDIP Tarik Kader dari Acara Retret Kepala Daerah di Magelang, Pengamat: Memulai Tradisi Oposisi
Sebab, Prabowo merupakan inisiator dari retret untuk seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024.
"Selain menghamburkan anggaran, faktanya program tersebut tidak mengikat kepala daerah yang berada di bawah kendali Kemendagri," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).
Baca juga: Hasto Ditahan KPK di Era Pemerintahan Prabowo, Mengapa Sekjen PDIP Selalu Salahkan Jokowi?
Selain itu, Dedi menjelaskan bahwa instruksi Megawati tersebut menandakan PDIP mulai berani menunjukkan perlawanan pada Pemerintahan Prabowo.
Menurutnya, tak tertutup kemungkinan PDIP juga menginstruksikan hal serupa kepada seluruh anggota DPR-nya. Di mana, kader PDIP di Senayan sangat dominan.
"Jika ini dilakukan Prabowo terancam kehilangan kepercayaan dan legitimasi PDIP. Tentu, risiko terbesarnya bisa membuat Prabowo jatuh secara dini," ujar Dedi.
Tak hanya itu, Dedi menegaskan bahwa maraknya aksi demontrasi yang saat ini muncul, mengindikasikan pemerintah alami krisis kepercayaan publik.
"PDIP bisa saja ikut menggerakkan massa mendorong adanya perubahan. Jika itu terjadi posisi Prabowo benar-benar tersudut," ucapnya.
Karenanya, dia menyarankan pemerintah untuk merespons gerakan PDIP dengan mengurangi tekanan pada publik, serta mengevaluasi arah kebijakan.
"Dan tidak sewenang mengambil program populis. Mendahulukan kepentingan bangsa dibanding kepentingan janji politik," ungkap Dedi.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah menginstruksikan seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP untuk menunda mengikuti retret di Akmil Magelang.
Instruksi tersebut disampaikan Megawati melalui surat bernomor 7294 /IN/DPP//2025 pada Kamis (20/2/2025).
Dalam surat tersebut tertulis, Megawati menegaskan bahwa permintaan penundaan ini berkaitan dengan dinamika politik nasional yang terjadi, terutama setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Daftar Kepala Daerah PDIP yang Tunda Ikut Retret: Pramono & Masinton Tak Terlihat di Akmil Magelang
Megawati menyatakan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan AD-ART PDIP, khususnya Pasal 28 Ayat 1, yang menyebutkan bahwa Ketua Umum memiliki kewenangan penuh dalam mengendalikan kebijakan dan instruksi partai.
Retret Kepala Daerah
Retret Kepala Daerah Banjir Kritikan, Wamendagri: Perusahaan 10 Pegawai Saja Butuh Outbound |
---|
Retret Gelombang II, Kepala Daerah Diingatkan Kemendagri soal Rapot Kinerja |
---|
Kemendagri Lepas 86 Kepala Daerah Jalani Retret Gelombang II di IPDN Bandung |
---|
86 Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang Kedua, Berangkat Naik Kereta Cepat Whoosh ke IPDN |
---|
Prabowo Belum Dijadwalkan Hadiri Retret Kepala Daerah Gelombang II, Diwakili Gibran? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.