Minggu, 5 Oktober 2025

Retret Kepala Daerah

Retret Kepala Daerah Banjir Kritikan, Wamendagri: Perusahaan 10 Pegawai Saja Butuh Outbound

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menanggapi kritikan-kritikan terhadap program Retret Kepala Daerah Gelombang II, Juni 2025.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Nuryanti
TribunJabar.id/Kiki Andriana
RETRET KEPALA DAERAH - Kepala Sekolah Retret Gelombang II sekaligus Wamendagri, Bima Arya Sugiarto, saat memberikan keterangan di Balairung IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Senin (23/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menanggapi kritikan-kritikan yang ditujukan terhadap program Retret Kepala Daerah.

Baik gelombang I di Akmil Magelang, Jawa Tengah (Jateng), maupun Retret Kepala Daerah Gelombang II di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sumedang, Jawa Barat (Jabar), mendapatkan sejumlah kritikan.

Menurut Bima Arya, para pelontar kritik menganggap retret sangat militeristik dan bisa membangkitkan ideologi militer.

Bima Arya pun menjelaskan bahwa yang diambil dari retret kepala daerah ini adalah nilai disiplin dan konsistensi. 

"Retret dianggap terlalu militeristik, dianggap membangkitkan kembali ideologi militer, penjelasannya tegas, jelas, dan lugas," kata Bima Arya di Lapangan Parade IPDN, Jatinangor, Sumedang, Senin (23/6/2025), dilansir TribunJabar.id.

"Satu hal selain pemahaman tentang program dan tugas pokok, yang sangat penting untuk kita kuatkan adalah disiplin dan konsisten," sambungnya.

Bima Arya menggunakan pengandaian sebuah perusahaan dengan jumlah pegawai 10-50 orang yang pada suatu waktu juga membutuhkan kegiatan outbound untuk kembali menyatukan visi perusahaan.

Tak beda halnya dengan pemerintahan yang besar di Indonesia, perlu hal serupa untuk menyatukan visi demi mencapai target.

"Kami sampaikan kepada semua yang mengeritik, perusahan dengan anggota 10, 30, 50 orang saja, perlu outbound, perlu untuk retret, konsolidasi organisasi, mematikan semuanya satu frekuensi untuk mencapai target," jelas Bima Arya.

"Apalagi sinergi untuk mengabdi kepada rakyat. Jangan pernah ragu, bahwa retret jauh dari ideologi militer, bahwa yang diambil hanya disiplin dan konsisten," imbuhnya.

Bima Arya menyebutkan bahwa Indonesia dari segi intelegensi penduduknya, tidak kalah dengan negara-negara lain.

Baca juga: Tak Lagi di Akmil Magelang, Ini Alasan Retret Kepala Daerah II Digelar di Kampus IPDN Sumedang

Namun, lanjut Bima Arya, yang kurang dari bangsa ini yaitu disiplin dan konsisten. 

"Kita tidak kalah dengan Cina, Taiwan, Singapura, dalam intelegensi, intelektual, kecerdasan. Tapi yang harus kita kejar adalah disiplin dan konsisten," ucap Bima Arya.

"Ketika bertemu dengan pemimpin bangsa lain, tidak ada yang tidak on-time (tepat waktu), presisi tepat waktu," lanjutnya.

Bima Arya lantas mengungkapkan bahwa setelah retret pertama, pihaknya berkeliling ke daerah-daerah menghadiri Musrenbang dan penetapan RPJMD.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved