Sabtu, 4 Oktober 2025

Indonesia Gelap Bukan Saja Ungkapan Pesimisme tapi juga Wujud Refleksi Nyata Kondisi Saat Ini

Rocky mengkritik respons pemerintah yang terkesan defensif, bahkan menuding balik para aktivis sebagai pihak yang gelap

Penulis: Eko Sutriyanto
Tribun Manado
INDONESIA GELAP - Rocky Gerung menilai aksi Indonesia Gelap bukanlah bentuk keputusasaan, melainkan refleksi dari kesadaran kolektif anak muda yang ingin perubahan 

Massa aksi menggelar demo bertajuk "Indonesia Gelap" yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/2/2025).

Mereka menuntut 9 hal, yakni:

  1. Mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2025.
  2. Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat
  3. Evaluasi program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden RI.
  4. Menolak revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), yang menurut BEM SI bermasalah.
  5. Menolak dwifungsi TNI.
  6. Mengesahkan Undang-Undang Perampasan Aset.
  7. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional.
  8. Menolak impunitas dan menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.
  9. Menolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan sekarang                                                                                                             

Baca juga: Di Depan Massa Aksi Indonesia Gelap, Mensesneg Prasetyo Teken Langsung Kertas Tuntutan Mahasiswa

Aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang digelar sejak Kamis (20/2/2025) siang mendapat respons cepat dari Istana Negara.

Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, bersama Wakil Mensesneg, Juri Ardiantoro, dan Bambang Eko turun langsung ke jalan menemui para pengunjuk rasa.

Prasetyo Hadi mengatakan mereka datang menemui para pendemo atas perintah dari Presiden Prabowo Subianto.

“Kami bertiga atas seizin dan atas restu Presiden, kami ditugaskan berjumpa dengan adik-adik semuanya,” kata Prasetyo saat menemui massa pengunjuk rasa BEM SI pada Kamis (20/2/2025) malam.

Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah selalu terbuka terhadap kritik konstruktif dari mahasiswa dan menawarkan dialog intensif untuk membahas tuntutan mereka.

“Beberapa hari ini kami melihat, terutama saya, bangga dengan apa yang adik-adik perjuangkan. Karena sudah seharusnya adik-adik mahasiswa memiliki sikap seperti yang saudara-saudara perjuangkan hari ini. Kami semua yang ada di depan, pernah seperti adik-adik saat kami menjadi mahasiswa,” ujarnya.

Prasetyo Hadi kemudian menawarkan dialog intensif untuk membahas poin-poin tuntutan mahasiswa dengan komitmen untuk menindaklanjuti setiap masukan yang relevan.

Sebagai bentuk komitmen, perwakilan BEM SI dan pemerintah sepakat menandatangani perjanjian untuk mengadakan diskusi lanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved