Reshuffle Kabinet
Prediksi Rocky Gerung Terbukti, Ada Reshuffle setelah HUT RI, Kini Menanti Perombakan Jilid 2
Dengan adanya perombakan Kabinet Merah Putih, prediksi pengamat politik Rocky Gerung tampaknya menjadi kenyataan.
TRIBUNNEWS.COM - Dengan adanya reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih, prediksi pengamat politik Rocky Gerung tampaknya menjadi kenyataan.
Senin kemarin, (8/9/2025), Presiden Prabowo sudah mengganti sejumlah menteri kabinetnya.
Menteri yang dicopot adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi,
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.
Awal Agustus lalu Rocky Gerung sudah memprediksi bakal terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur kekuasaan nasional setelah peringatan HUT ke-80 kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2025.
Saat itu Rocky mengatakan perombakan tersebut adalah momentum radical break, sebuah istilah menggambarkan reshuffle kabinet, reposisi elite, hingga pemutusan pengaruh dari pemerintahan sebelumnya.
“Setelah 17 Agustus pasti ada radical break. Maksudnya saya mau bilang reshuffle nggak enak (terlalu biasa)."
"Saya pakai istilah yang agak absurd-lah, radical break. Radical break itu, satu kejadian yang pasti menggemparkan, setelah 17 Agustus," kata Rocky dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa malam, (5/8/2025).
Dulu dia tidak mengungkapkan peristiwa itu secara spesifik. Namun, mantan staf pengajar filsafat Universitas Indonesia itu mengisyaratkan akan ada perombakan besar dalam struktur kekuasaan Prabowo
Rocky: Akan ada reshuffle jilid 2
Dalam video yang tayang di kanal YouTube Rocky Gerung hari Senin, Rocky mengakui perombakan kabinet merupakan radical break.
Namun, kata Rocky, sejumlah orang menganggap reshuffle itu belumlah perubahan radikal, misalnya karena menteri dari Partai Golkar juga diganti oleh kader Golkar juga.
Baca juga: Cerita di Balik Reshuffle Mendadak Kabinet Prabowo: Budi Arie dan Karding Masih Sempat Berkantor
Meski demikian, Rocky mengklaim hal itu adalah sinyal akan adanya break.
“Radical break hari ini disebut radikal juga karena dalam tempo yang realtif singkat, Presiden Prabowo mendengar tuntutan rakyat, dan harus dilayani. Reshuffle adalah tindakan yang meredakan atau mengondisikan supaya tuntutan publik dianggap didengar oleh Presiden sehingga kebijakan yang akan datang harus berbasis pada wajah-wajah baru,” kata Rocky menjelaskan.
Pengamat itu lalu memprediksi bakal ada perombakan reshuffle jilid kedua dalam kabinet Prabowo. Menurut dia, Prabowo tidak mungkin melakukan perombakan secara sekaligus karena berbahaya bagi stabilitas manajemen administrasi negara.
“Jadi kelihatannya ini periode pertama. Dugaan kuat saya, akan ada periode selanjutnya. Jadi, anggap saja ini cicilan pertama asuransi radical break yang preminya sudah dibayar oleh masyarakat sipil dalam bentuk pengorbanan karena ada demonstrasi kemarin,” ujarnya.

Lalu, Rocky mengklaim peristiwa-peristiwa yang terjadi enam bulan belakangan merupakan tanda bahwa Prabowo sedang berusaha menjaga jarak dari mantan Presiden Jokowi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.