Korlantas Polri Siapkan Empat Klaster Jelang Pelaksanaan Operasi Ketupat 2025

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korlantas Polri menyiapkan empat klaster untuk persiapan Operasi Ketupat 2025. 

Hal itu dikatakan Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Agus menjelaskan klaster pertama dan kedua terkait kesiapan jalan tol, jalan nasional, hingga ruas jalan menuju ke objek wisata.

"Kami mempersiapkan jalur tol, baik itu nanti kerawanan di dalam tol, termasuk juga mempersiapkan jalan-jalan nasional," ucapnya. 

Kemudian klaster ketiga dan keempat yakni kesiapan jalur penyeberangan antar pulau atau provinsi.

Menurutnya, jalur tersebut kerap  digunakan oleh pemudik di Merak dan Banyuwangi. 

"Termasuk tempat-tempat yang tentunya nanti menjadi tujuan dari para pemudik termasuk tempat ibadah, wisata, dan lain sebagainya," ucap dia.

Baca juga: Pemerintah Operasi Pasar Besar-besaran Saat Ramadan 2025, Daerah Ini Bakal Jadi Target

Agus menuturkan Operasi Ketupat 2025 dipersiapkan secara matang bersama instansi terkait. 

Fasilitas di rest area yang tersebar di jalan tol juga diharapkan dapat ditingkatkan layanannya.

"Pada saat kami survei dengan Kementerian Perhubungan dan kawan-kawan masih ada jalan yang berlubang tentunya kita sarankan untuk bisa diperbaiki," ujar dia.

Jalan Rusak

Sejumlah jalan di Jalur Pantura yang mengalami banyak kerusakan dari Semarang hingga Batang. 

Hal ini dinilai berpotensi membahayakan para pengguna jalan, terutama menjelang mudik lebaran 2025.

Baca juga: Kalender Maret 2025, Catat Jadwal Libur Lebaran Idul Fitri 1446 H

Irjen Agus menjelaskan, banyaknya jalan berlubang dapat menyebabkan perlambatan arus lalu lintas hingga meningkatkan risiko kecelakaan. 

Pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait mempercepat perbaikan infrastruktur sebelum puncak arus mudik.

"Kami sudah menelusuri jalur ini, dan memang banyak sekali jalan yang rusak. Jika tidak segera diperbaiki, ini bisa membahayakan para pemudik," ungkap Agus di jalan Batang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2025) 

Penyebab kerusakan jalan tidak lain faktor cuaca ekstrem serta aktivitas kendaraan over dimensi dan over load (ODOL).

Dia menegaskan, kendaraan yang kelebihan muatan atau dimodifikasi melebihi ukuran standar merupakan pelanggaran serius.

"Overload itu pelanggaran lalu lintas yang bisa ditilang, sedangkan overdimensi adalah kejahatan lalu lintas karena ada unsur kesengajaan dalam memodifikasi kendaraan di luar aturan yang berlaku," jelasnya.

Polri juga berkomitmen untuk mengambil langkah tegas terhadap kendaraan yang melanggar aturan tersebut. 

Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait akan terus dilakukan untuk memastikan infrastruktur jalan yang digunakan masyarakat saat mudik tetap dalam kondisi aman dan layak.

"Dalam rapat nanti, kami akan membahas lebih lanjut langkah percepatan perbaikan jalan. Negara sudah hadir untuk memastikan keselamatan pengguna jalan," tambahnya.

Baca juga: Lebaran 2025, Pemerintah Siapkan Penurunan Harga Tiket Pesawat dan Paket Wisata Murah

Dengan survei dan pengawasan yang terus dilakukan, diharapkan infrastruktur jalan di Jalur Pantura dapat segera diperbaiki sebelum momentum Lebaran.