Distribusi Elpiji 3 Kg
Bahlil Minta Maaf Antrean Gas 3 Kg Memakan Korban: Semata-mata untuk Penataan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta maaf soal antrean pembelian elpiji 3 kg di Tangerang Selatan, Banten, memakan korban jiwa.
Saat itu, Yonih diminta mengambil KTP sebagai syarat pembelian gas elpiji 3 kilogram.
"Pagi masih ketemu saya di depan, saya tanya mau kemana, dia bilang mau ngantri gas bawa tabung gas dua masih kosong tapi disuruh pulang lagi suruh pake KTP," bebernya, Senin (3/2/2025), dikutip dari TribunTangerang.com.
Setelah mengambil KTP, Yonih berangkat kembali ke pangkalan gas dan sempat beristirahat di kios laundry.
"Dijemput lah sama menantunya pas sampai di rumah langsung pingsan dia sudah bawa tabung gas dapet," tuturnya.
Para warga kemudian mengevakuasi Yonih ke Rumah Sakit Permata, namun nyawanya tak tertolong.
"Dia ngomong Allahuakbar, Allahuakbar, terus saya ajak ngomong udah enggak nyaut (menjawab)."
"Saya minumin aja sudah tidak mau. Langsung dibawa ke rumah sakit Permata, sampai disana sudah tidak ada, sudah meninggal dunia," lanjutnya.
Yonih dikenal sebagai pekerja keras dan rajin dalam melakukan banyak hal.
Yonih diduga meninggal karena kelelahan.
"Mungkin kerena kecapean (meninggal), memang orangnya rajin, gesit gitu," sambungnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Kronologi Yonih Warga Pamulang Meninggal Diduga karena Kelelahan usai Antre Gas Elpiji 3 Kilo
(Tribunnews.com/Milani) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.