Kamis, 2 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Kades Kohod Arsin bin Asip Punya Mobil Civic Harga Rp340 Juta, tapi Nunggak Bayar Pajak 4,5 Tahun

Kades Kohod Arsin tiba-tiba hilang. Mobil Civic miliknya hanya ditinggal di rumahnya. Namun, ternyata mobil tersebut telat membayar pajak 4,5 tahun.

Kolase Tribunnews.com/Tangkap layar dari YouTube KohodTV/Kompas.com/Acep Nazmudin
MOBIL CIVIC ARSIN - Kepala desa (Kades) Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Asip tengah disorot kekayaannya setelah viral di media sosial berdebat dengan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid terkait pagar laut di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Ternyata, dia memiliki mobil Honda Civic keluaran tahun 2019 yang diperkirakan seharga Rp340 juta. Namun, mobil tersebut ternyata menunggak pajak selama 4,5 tahun dan denda Rp42 juta. 

Nusron, yang tidak ingin memperpanjang diskusi, menegaskan pihaknya akan membatalkan sertifikat HGB dan SHM di area laut tersebut, mengingat bukti fisik lahan yang hilang. 

"Kami akan memeriksa satu per satu. Jika sertifikatnya ada tetapi materialnya tidak ada, maka kami akan batalkan," ungkapnya.

Di sisi lain, Arsin juga kembali menarik perhatian setelah berdebat dengan Nusron.

Dia tampak dikawal oleh beberapa orang berperawakan kekar. Adapun momen itu diketahu saat awak media mencoba mencegat Arsin untuk dimintai keterangan terkait sertifikat pagar laut.

Namun, Arsin yang mengenakan batik berwarna ungu dengan kopiah berwarna hitam langsung berbalik badan. 

Sembari mengangkat tangannya ke udara, Arsin menolak untuk diwawancarai.

"Mau salat Jumat nih, nanti ketinggalan, sudah-sudah...," ujar Arsin sambil menunjuk ke arlojinya.

Usai memberi pernyataan singkat, Arsin langsung dirangkul oleh dua pria yang mengenakan kemeja dan topi putih serta seorang pria lagi menggunakan kemeja dengan lengan digulung berwarna biru gelap untuk meninggalkan lokasi.  

Keduanya langsung menyelinap ke dalam rombongan Nusron yang terlebih dahulu meninggalkan lokasi.

Tak patah arang, awak media mencoba mengejar Arsin hingga ke area parkir. Namun, di lokasi itu langsung diadang oleh lima pria yang diduga pengawal pribadi Arsin.

Seperti layaknya "Paspampres" yang mengawal pejabat tinggi negara, sejumlah pria itu melarang para awak media mendekat dan mewawancarai sang kepala desa.

Setelah berhasil menghindar dari kejaran wartawan, Arsin langsung naik ke sepeda motor yang dikendarai pria berbaju dan bertopi hitam.

Sementara lima orang yang sempat mengadang para awak media berjalan kaki mengikuti motor yang ditumpangi Arsin dari belakang. Para pria itu terlihat ada yang memakai topi, jaket dan celana jeans.

Mereka membentuk barikade agar perjalanan sang kades tidak terganggu oleh para wartawan yang mengejarnya.

Kejadian serupa juga terjadi usai shalat Jumat di Masjid Abdul Mu'in, Pakuhaji.

Sejumlah awak media yang menunggu Arsin selesai shalat kembali tidak mendapatkan kesempatan wawancara.

Arsin menghindar dan meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan apapun.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Sri Juliati/Abdul Qodir)(Kompas.com/Acep Nazmudin)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved