Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Teriak Nelayan Tanjung Pasir Sebelum Bongkar Pagar Laut: Terima Kasih Presiden, Usut yang Izinkan!
Nelayan dari Pantai Tanjung Pasir Tangerang Banten bersorak sorai sebelum mengikuti proses pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Keluatan dan Perikanan KKP Pung Nugroho Saksono mengapresiasi nelayan yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Ia pun mengapresiasi semua unsur pemerintah yang turut andil.
"Yang lebih kita banggakan nelayan. Nelayan ini bisa mereka spontanitas mau hadir di sini dengan 233 kapalnya," ungkap dia.
Ribuan Nelayan Ikut
Data yang dihimpun, total yang terlibat dalam kegiatan itu sebanyak 2.623 orang.
Sebanyak 1.115 di antaranya tercatat sebagai nelayan.
Selain itu dari TNI AL 450 orang, TNI AL 753 orang, Polair 80 orang, KPLP 30 orang, Bakamla 100 orang, dan Pemprov Banten 95 orang.
Sedangkan peralatan yang dikerahkan antara lain 4 kapal pengawas, 1 URC, 4 RIB, 1 Sea Rider, dan 1 Tugboat dari KKP.
Kemudian 3 kapal patroli, 4 RIB, 7 Sea Rider, 14 perahu karet, 2 LVT-7 (amfibi), 1 combat boat, dan 2 ambulans dari TNI AL.
Dari Polair sebanyak 4 kapal patroli dan 2 sea rider, dari KPLP sebanyak 2 RIB, dari Bakamla Catamaran dan 2 RIB, dari Pemprov Banten 1 Becho Amfibi, 2 Ambulan, tali penarik pagar laut, dan alat pemotong.
Komisi IV DPR Setuju dengan Nelayan
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang juga turut meninjau pembongkaran pagar laut itu bersama anggota Komisi IV DPR lainnya sepakat dengan nelayan.
Menurutnya pagar laut tersebut sangat mengganggu aktivitas nelayan untuk melaut.
Ia menegaskan laut bukanlah milik perorangan atau korporasi melainkan milik semua.
"Ini adalah milik kita semua, jadi yang melanggar hukum, mengkapling-kaplingkan tanpa izin tentunya kami dari DPR terutama Komisi IV meminta untuk ini segera diselesaikan dan ditertibkan," tegas dia.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.