Program Makan Bergizi Gratis
Johanes Gebze : Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis Butuh Dukungan Masyarakat
Program MBG sangat perlu dan sangat dibutuhkan dalam memperbaiki kualitas gizi dari anak-anak bangsa
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan Presiden Prabowo disambut baik oleh elemen masyarakat, khususnya di Indonesia Bagian Timur.
Namun keberhasilan program tersebut tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah saja tetapi harus mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat.
Demikian hal ini disampaikan seorang tokoh masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze pada diskusi bertema Gizi Berkualitas Untuk Generasi Emas Indonesia, di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Selain Johanes, diskusi yang digelar dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2025, menghadirkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang diwakili Sekretaris Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Ermia Sofiyessi.
Menurut Johanes yang juga mantan Bupati Merauke dua periode ini, program MBG sangat perlu dan sangat dibutuhkan dalam memperbaiki kualitas gizi dari anak-anak bangsa.
Di sisi lain, persoalan kekurangan gizi di Indonesia menjadi persoalan bangsa yang tidak kunjung bisa diselesaikan.
"Tentunya kita harus mendukung program makan bergizi gratis dengan harapan persoalan kekurangan gizi di Indonesia bisa teratasi," kata Gebze.
Baca juga: Prabowo Minta Para Guru Tidak Berterimakasih Kepadanya Soal Program MBG
Dia mengakui kalau program MBG adalah program yang mulia. Penggiat olahraga pernapasan ini menegaskan untuk menyukseskan program tersebut, sesungguhnya Indonesia tidak kekurangan bahan baku.
Indonesia, katanya, kaya dengan aneka sayur dan juga aneka ikan laut yang berlimpah.
Namun untuk mensukseskan program MBG tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah.
Masyarakat luas, ujarnya, bisa melaksanakan program tersebut secara mandiri. Sebab program gizi dan pangan harus berjalan beriringan.
"Agar program bisa berjalan, perlu komitmen dan partisipasi dari masyarakat luas. Tidak bisa kita serahkan ke pemerintah saja. Apalagi APBN defisit, negara jangan dibebani," tandasnya.
Johanes mengakui kalau pihaknya sejak lama sudah berkecimpung membantu peningkatan gizi bagi anak-anak di Papua Selatan secara mandiri.
Di depan puluhan peserta diskusi menceritakan pengalamannya membentuk dapur umum untuk rakyat. Ia sendiri menyusun program untuk mengatasi persoalan gizi masyarakat Papua.
Hadir dalam kegiatan, Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang; Ketua Umum Forum Pemred SMSI, Dar Edi Yoga, Ketua Umum Yayasan Gardu 08 Indonesia, Letkol (Purn) Suwito; hingga Tim Ahli Penasehat Presiden Bidang Polkam, Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi.
Prabowo minta maaf
Awal pekan ini, Presiden Prabowo Subianto meminta maaf soal pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).
Program Makan Bergizi Gratis
5.360 Anak Keracunan MBG, Pakar Bongkar Titik Rawan |
---|
Mendagri Tito Sebut Program Makan Bergizi Gratis Dorong Rantai Pasok di Tingkat Lokal |
---|
Kontroversi Surat Perjanjian MBG di Blora: Keracunan Harus Dirahasiakan, Dikritik Keras DPRD |
---|
Penjelasan Wakil Kepala BGN Soal Dugaan 5 Ribu Dapur Fiktif MBG |
---|
Dukung Program MBG, Wakil Menteri Pertanian: Investasi Sapi Perah Kejar Swasembada Susu Nasional |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.