Ramadan 2025
Menebak Konsep Libur Sekolah Saat Ramadan yang Istilahnya Ganti Jadi Pembelajaran Saat Bulan Puasa
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti mengoreksi istilah "libur sekolah" menjadi "pembelajaran bulan Ramadan. Bagaimana ko
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, juga punya kekhawatiran yang sama. Libur sebulan penuh, "pasti merepotkan orang tua. Dan juga secara waktu kita punya satu bulan penuh itu akan sia-sia," tuturnya.
Sebaliknya, masuk sekolah secara penuh selama puasa juga tidak membuat kegiatan belajar-mengajar berjalan efektif.

"Mereka nggak makan dari subuh begitu kan. Sampai jam empat (sore) itu sangat lelah sekali tuh. Belum lagi gurunya yang harus mengandalkan suara, harus ngomong," katanya.
Orang tua lebih memilih sekolah dasar swasta, pengamat anggap ‘peringatan’ untuk sekolah negeri
Ia menyarankan kebijakan yang dikeluarkan membuat sekolah mengubah format pembelajaran selama bulan puasa.
Misalnya, mengurangi jam pelajaran dan membuat program kerohanian seperti pesantren kilat yang topiknya lebih umum seperti pendidikan karakter.
"Artinya ini bisa diterapkan di mana saja. Di daerah-daerah yang mayoritas non-Muslim misalnya," tambah Ubaid.
Sejarah Libur Penuh Selama Puasa Ramadan
Seperti apa sejarah libur sekolah satu bulan penuh selama puasa?
Libur sekolah satu bulan penuh selama puasa pernah menjadi materi kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilu Presiden 2019. Bukan hanya di sekolah, tapi libur ini dijanjikan untuk kampus.
Menurut Sandiaga, libur puasa dapat dimanfaatkan siswa untuk kegiatan pesantren kilat. Siswa bisa lebih dekat dengan keluarga untuk mengimbangi pengaruh teknologi informasi.
"Tentunya ini merupakan satu terobosan agar satu bulan ini bisa digunakan para siswa untuk mungkin mengikuti pesantren kilat, menggunakan kesempatan ini juga, menghabiskan waktu bersama keluarga, membangun kedekatan keluarga dalam era informasi teknologi yang begitu intensitasnya tinggi," ujarnya seperti dikutip Detik.
Jauh sebelum itu, pesantren kilat pada Ramadan sudah dikenalkan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid.
Pada 1999, pria yang akrab disapa Gus Dur membuat keputusan libur Ramadan selama satu bulan dengan mengimbau sekolah membuat pesantren kilat.
Tujuannya, momentum Ramadan menjadi kesempatan peserta didik belajar agama Islam.
Di era Orde Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meniadakan libur puasa bagi anak sekolah. Menurut Menteri Pendidikan saa itu, Daoed Joesoef, meliburkan siswa selama sebulan penuh seperti pemerintah kolonial hanya merupakan kebijakan pembodohan.
Era Orde Lama, Presiden Soekarno sejumlah kegiatan resmi dan non-resmi dijadwal ulang atau dihentikan sementara guna memberi kesempatan Muslim menjalankan ibadah puasa.
Jauh ke belakang, saat Indonesia masih dijajah Belanda, pemerintah Hindia Belanda meliburkan sekolah binaan mereka dari tingkat dasar sampai menengah ke atas satu bulan penuh selama puasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.