Ombudsman RI: Bansos Tak Efektif Entaskan Kemiskinan
Orientasi pemerintah dalam distribusi bansos dan jaminan sosial (jamsos) hanya sekedar sebagai bantalan sosial ekonomi.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ombudsman RI menilai selama ini pemberian bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat miskin dan rentan tidak signifikan dalam membantu pengentasan kemiskinan.
Orientasi pemerintah dalam distribusi bansos dan jaminan sosial (jamsos) hanya sekedar sebagai bantalan sosial ekonomi yang mencegah rakyat tidak terjun terlalu keras ketika terjadi guncangan ekonomi.
Baca juga: Mahasiswa Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Dana Bansos di Banggai Sulawesi Tengah
Hal ini disampaikan Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng dalam acara Refleksi 2024 dan Proyeksi 2025 di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).
“Hari ini kalau kita mau menguji, sesungguhnya makin banyak bansos, itu kontribusi bagi pengentasan kemiskinan juga nggak terlalu signifikan. Artinya bansos kita masih belum pada pengentasan kemiskinan, lebih pada untuk agar orang tidak jatuh keras di dasar,” kata Robert.
Ia menyadari sifat bansos yang temporer atau sementara. Namun jika sifat temporer itu tidak juga berkontribusi pada perbaikan angka kemiskinan maka sudah semestinya diubah. Sebab jika cara ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin muncul anggapan pemberian bansos hanya membuat orang miskin tetap di posisinya dan tidak bergerak kemana-mana.
Robert pun menyatakan sudah semestinya pemerintah mulai mengubah orientasi penyaluran bansos dari bantalan ekonomi ke pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Bansos PKH dan Sembako Cair Bulan Ini, Ini Cara Mencairkan dan Cek Penerimanya
Mengingat konteks perlindungan sosial bukan hanya berkutat pada pemberian bansos dan jamsos. Tapi bantuan tersebut perlu diintegrasikan dengan program - program pemberdayaan.
Pemerintah lanjutnya, perlu mengubah orientasi perlindungan sosial ke konteks pemberdayaan. Misalnya saja dengan bukan lagi menyalurkan beras atau uang ke masyarakat yang ujungnya habis dipakai konsumsi. Tapi diubah dengan memberikan bantuan agar masyarakat bisa produktif dari pemberian pemerintah.
“Maka bansos ke depan itu tidak semata ngasih bantuan dalam bentuk beras atau uang yang habis dipakai konsumsi, tapi dia sudah harus lebih ke orientasi produktif. Dari sekedar orientasi konsumsi pada penguatan daya beli kelompok miskin dan kaum rentan, ke sesuatu yang lebih produktif,” ungkap Robert.
Pemerintah Mulai Uji Coba Digitalisasi Bansos di Banyuwangi |
![]() |
---|
DPR Minta Pemerintah Tambah Bansos Minyak 2 Liter, Menkeu Purbaya: Kami Sanggup |
![]() |
---|
18,2 Juta Keluarga akan Terima Bansos Beras 10 Kg Per Bulan, Ini Link Cek Nama Penerima |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Nilai Penetapan Tersangka Bambang Rudijanto Tak Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Bapanas: Bantuan Pangan Beras Lanjut di Oktober–November 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.