Kamis, 2 Oktober 2025

Bidik 'Champion' Dunia, KKP Ungkap Budidaya Perikanan RI yang Berkelanjutan dan Modern

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya penguatan konsep perikanan .

Ist
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu. 

Berdasarkan catatan KKP pada 2023, pasar seafood dunia menghasilkan nilai sebesar hampir 270 miliar dolar AS. Jumlah tersebut diprediksi pada 10 tahun mendatang akan mencapai 420 miliar dolar AS.

"Jumlah itu kan luar biasa. Dan kalau kita lihat, kita punya proyeksi pasar dunia, Asia Pasifik nomor satu, kemudian Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Artinya, ikan itu dibutuhkan oleh semua orang di dunia ini," ujarnya.

Tb Haeru menjelaskan bahwa komoditas perikanan jumlahnya sangat besar. Namun demikian, diperlukan pengklasifikasian komoditas utama yang menjadi prioritas pemerintah. KKP membuat lima komoditas perikanan prioritas.

Pertama, kelompok udang. Tb Haeru menyebut bahwa pemerintah sudah membuat modeling budidaya kelompok udang. Budidaya udang vaname, misalnya, dilakukan di Kebumen di lahan eluas 100 hektare.

Kedua, rumput laut. Saat ini Indonesia menjadi negara kedua terbesar penghasil rumput laut setelah China.

Ketiga, ikan tilapia atau kelompok ikan nila. Budidaya ikan tilapia salah satunya dilakukan di Karawang di lahan seluas 84 hektare.

Tb Haeru menyebut, potensi ikan nila tidak sembarangan sepanjang Indonesia bisa mengelolanya dengan baik.

"Di Pantura ada 78 ribu hektare yang lahannya disinyalir mangkrak bekas budidaya udang windu 30 tahun yang lalu. Sehingga harus dilakukan revitalisasi, tapi kalau untuk (budidaya) udang bisa berat karena udang ini sensitif dan tidak cocok dengan kondisi di Pantura, sehingga mesti mencari terobosan, yang lebih mudah tapi punya pasar bagus, ikan tilapia jawabannya," ujarnya.

Dia mencatat, market size ikan tilapia sekitar 14 miliar dolar AS. Dan pada 10 tahun mendatang diproyeksi market size-nya bisa menyentuh 23 miliar dolar AS.

Keempat, kepiting bakau. Untuk modelingnya, kata dia, KKP masih mempersiapkan. Terdapat lahan di Pasuruan sekitar 30 ribu hektare meski market size kepiting bakau masih di angka 679 juta dolar AS.

"Tapi kita yakin marketnya terus tumbuh," ujarnya.

Kelima, lobster di Batam. Ia menyebutkan budidaya lobster di Batam didukung oleh sumber daya alam yang kuat. Adapun potensi budidaya lobster di Batam berkisar 419 juta dolar AS.

"Apabila ini diimplementasikan, maka dalam 5-10 tahun ke depan Indonesia bisa menjadi champion perikanan dunia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved