Kamis, 2 Oktober 2025

Saat Kaesang Pakai Rompi 'Putra Mulyono', Gibran Pernah Kenakan Kaus 'Samsul'

Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan "Putra Mulyono" sedangkan Gibran Rakabuming Raka pernah mengenakan kaus bernama punggung "Samsul".

KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono' di Desa Daru, Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024). Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan "Putra Mulyono" sedangkan Gibran Rakabuming Raka pernah mengenakan kaus bernama punggung "Samsul". 

Gus dan ning adalah panggilan bagi anak kiai laki-laki dan perempuan.

Suami Selvi Ananda itu menemui mereka untuk bermain futsal.

Mantan Wali Kota Solo ini memainkan olahraga ini menggunakan sarung seperti yang biasa dilakukan para santri bermain bola di lingkungan pesantren.

Ledekan yang disematkan kepada Gibran itu kemudian dijadikan candaan oleh para gus.

Mereka bahkan meneriakkan kata "Samsul" pada awal hingga akhir permainan futsal.

Apalagi, saat Gibran berhasil membobol gawang lawan berkostum merah marun sebanyak dua kali.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bermain futsal bertajuk
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bermain futsal bertajuk "Fun Futsal Sarungan Bareng Samsul" dengan para gus saat bersilaturahmi dengan para gus dan ning dari berbagai pondok pesantren se-Pulau Jawa, Sabtu (6/12/2023). Gibran memakai kaus nomor punggung 2 dengan nama Samsul. (Dok. Humas TKN Prabowo-Gibran/WartaKotalive.com)

Kegiatan Kaesang saat Blusukan

Sementara itu, saat blusukan di Banten, Kaesang membagi-bagikan susu dan buku ke anak-anak .

Buku itu bertuliskan "Rajin belajar dan membaca adalah jalan ninjaku".

Kedatangan Kaesang di Banten disambut meriah warga yang didominiasi ibu-ibu dan anak-anak.

Ia kemudian berkeliling dan melihat kondisi rumah warga.

Kaesang juga menyempatkan diri masuk ke rumah seorang warga.

Rumah yang dikunjungi Ketua Umum PSI itu tampak hampir roboh.

"Ini ditiup angin saja roboh rumahnya," ujar warga kepada Kaesang.

Atapnya bocor, dindingnya terbuat dari anyaman bambu, dan lantainya hanya beralaskan tanah.

Kaesang kemudian mengaku ingin membantu masyarakat supaya mempunyai rumah layak huni.

Walaupun bukan pejabat publik, ia berharap warga menghuni rumah yang setidaknya mempunyai kamar, ruang tamu, dan kamar mandi.

(Tribunnews.com/Deni)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Muhamad Syahri Romdhon)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved