Praktik Ekonomi Sirkular Berpotensi Tingkatkan PDB Rp642 Triliun
Praktik ekonomi sirkular yang konsisten juga berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga lebih dari Rp 642 triliun
Editor:
Dodi Esvandi
Di Indonesia, ekonomi sirkular diterapkan pada lima prioritas yaitu pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi, dan tekstil.
Sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan ekonomi hijau, ekonomi sirkular mendorong penerapan 9R yakni refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, dan recycle yang mencakup intervensi di seluruh rantai nilai.
“Yang jelas, Circular Economy bukan sekadar daur ulang dan penanganan sampah. Di sana juga ada konsep efisiensi sumber daya baik yang terbarukan maupun tidak, pemanfaatan sumber daya, barang kapasitas dan daur hidup yang terbuang, serta digerakkan dalam sistem ekonomi yang melibatkan semua pihak,” ujarnya.
BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen di Kuartal II 2025 |
![]() |
---|
Surplus Ajak Pengusaha Kurangi Kerugian Akibat Barang yang Tak Terjual |
![]() |
---|
Danantara–JBIC Kolaborasi Dorong Proyek Hijau dan Ekonomi Sirkular |
![]() |
---|
Utang Luar Negeri Indonesia April 2025 Sebesar 431,5 Miliar Dolar AS, Naik 8,2 Persen |
![]() |
---|
Dekarbonisasi Industri Harus Dilakukan secara Kolaborasi Demi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.