Ancaman Penyakit Mengintai, BPOM Ingatkan Masyakat Pilih Pangan yang Aman
Rizka menyebut, banyak pangan yang beredar ini mengandung berbagai zat berbahaya. Salah satunya adalah zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan masyarakat memilih pangan yang aman untuk dikonsumsi.
Imbauan ini tidak terlepas adanya ancaman pangan mengandung berbagai zat berbahaya dan beredar bebas di tengah-tengah masyarakat.
“Kami mengedukasi kepada masyarakat untuk memilih makanan yang aman. Di mana makanan yang aman tersebut kita sudah evaluasi dan mendapatkan izin edar dari Badan POM bahwa dia tidak menggunakan bahan tambahan makanan yang sifatnya tidak aman buat dikonsumsi manusia,” kata Pelaksana Tugas (PLT) Kepala BPOM, Rizka Andalucia dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2024).
Menurut Rizka, Indonesia saat ini diintai oleh berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh pangan yang mengandung berbagai zat berbahaya.
Menurutnya, tren ancaman penyakit di Indonesia sudah mulai bergeser dari penyakit menular menjadi tidak menular.
Salah satu penyebab kemunculan penyakit tersebut karena beredarnya pangan yang tidak aman di tengah-tengah masyarakat.
“Di Indonesia ini sekarang sudah bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular dan kita semua tahu bahwa salah satu penyebab meningkatnya penyakit tidak menular adalah pangan yang tidak aman,” ujar Rizka.
Baca juga: Diseksi Aorta, Penyakit Pembuluh Darah Berbahaya yang Mengintai Perokok
Rizka menyebut, banyak pangan yang beredar ini mengandung berbagai zat berbahaya. Salah satunya adalah zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker masyarakat.
“Mulai dari bahan-bahan tambahan pangan yang tidak aman yang bersifat karsinogenik, yang membahayakan buat kesehatan kita,” ucap Rizka.
Imbauan Rizka tersebut lantaran semakin maraknya kasus penyakit yang ditimbulkan dari olahan pangan.
Salah satu kasus terbaru terjadi keracunan massal yang menimpa 16 siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada bulan Mei lalu.
Para siswa mengalami pusing, mual dan muntah usai membeli snack asal China bermerek 'Hot Spicy Latiru dan Latiao Strips'. Berdasarkan hasil pemeriksaan di Laboratorium
Kesehatan dan Klinik Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sukabumi snack tersebut mengandung bakteri mikrobiologi di atas batas aman yakni 11.727 koloni per gram.
Baca juga: WHO Temukan Hampir 10 Persen Jajanan Indonesia Mengandung Lemak Trans, Apa Risikonya?
Kandungan tersebut melampaui batas syarat Peraturan Kepala BPOM Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan yakni 10.000-100.000 koloni per gram.
Ingin Hadirkan Saksi BPOM di Sidang, Pihak Nikita Mirzani: Biar Masyarakat Tahu Ini Masalah Skincare |
![]() |
---|
Indomie Soto Banjar Limau Kuit Dinyatakan Aman, BPOM Klarifikasi Temuan Taiwan |
![]() |
---|
Pelajar SMA Keluhkan Menu MBG di Sukabumi Bau: Nasi Berlendir |
![]() |
---|
WHO Ungkap Jutaan Anak di Dunia Termasuk Indonesia Tewas Akibat Layanan Kesehatan Tidak Aman |
![]() |
---|
Sosok Gadis Sukabumi Korban TPPO di China, Ibu hanya Buruh Pabrik dan Diminta Tebusan Rp200 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.