Minggu, 5 Oktober 2025

Menteri Perdagangan RI Siap Ajak Kadin untuk Misi Dagang ke Nigeria

Mendag Zulhas juga bertemu Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite.

Editor: Wahyu Aji
Ist
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite di sela-sela pertemuan para menteri perdagangan dan investasi negara OKI di Turki. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali melakukan pertemuan bilateral saat kunjungan kerja di sela-sela pertemuan para menteri perdagangan dan investasi negara OKI di Turki.

Setelah sebelumnya dengan Turki, Mendag Zulhas juga bertemu Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite.

Sejumlah isu penting mengenai perdagangan kedua negara dibahas diantaranya perkembangan pertumbuhan ekonomi hingga potensi penguatan kerjasama perdagangan antar kedua negara.

Jika dilihat angka tren perdagangan antar kedua negara sepanjang lima tahun terakhir (2019-2023) cenderung menunjukan hasil yang cukup baik, meskipun belum maksimal.

Secara angka perdagangan kedua negara tersebut mengalami pertumbuhan 30 persen dengan nilai total perdagangan mencapai 4,4 miliar dolar AS.

“Pertumbuhan perdagangan bilateral meningkat 30 persen namun masih dapat ditingkatkan karena Nigeria adalah negara terbesar di kawasan dengan sumber daya alam yang kaya,” ujar Zulhas saat pertemuan bilateral di Turki, Senin (10/6/2024).

Oleh karena itu, Zulhas yang juga Ketua Umum PAN ini mengatakan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Nigeria bisa terus ditingkatkan. 

Langkah ini dinilainya penting agar kedua negara bisa merasakan keuntungan yang sama. Apalagi presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto juga menetapkan target pertumbuhan ekonomi 7-8 persen.

“Indonesia berharap PTA (Preferential Trade Agreement) bilateral dengan Nigeria dapat segera direalisasikan di mana Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman perjanjian dagang dengan sejumlah negara di kawasan lainnya. Sehingga dengan PTA kita berharap bisa mengakselerasi perdagangan kedua negara. Jika nantinya berjalan dengan baik kerja sama ini dapat ditingkatkan,” ujarnya.

“Indonesia dan Nigeria merupakan kekuatan ekonomi utama di kawasan masing-masing. Nigeria sebagai kekuatan ekonomi di benua Afrika, Indonesia sebagai ekonomi utama di Asia Tenggara,” imbuhnya.

Dia mengatakan pertemuan  tersebut juga mendorong agar perjanjian kerja sama antar kedua negara tersebut terus ditingkatkan.

Sebab Indonesia memiliki sejumlah komoditas potensial untuk diekspor. 

“Banyaknya potensi ekspor Indonesia yang diperlukan oleh Nigeria seperti minyak kelapa sawit, suku cadang kendaraan bermotor, produk kayu dan produk kecantikan / kosmetik. Selain itu, Indonesia juga membutuhkan produk Nigeria seperti biji coklat, produk pertanian, emas, dan produk logam seperti aluminium,” katanya.

Zulhas juga mengabarkan bahwa pertemuan tersebut disambut positif pemerintah Nigeria.

Apalagi banyak perusahaan Indonesia yang saat ini telah menanamkan investasinya di Nigeria.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved