Wujud Hilirisasi Tambang Berkelanjutan, ini Kisah Harita Nickel Menjaga Kelestarian Lingkungan
Harita Nickel tidak hanya fokus pada eksplorasi dan produksi nikel yang ramah lingkungan dengan mengikuti regulasi pemerintah, tetapi juga berkomitmen
Yusra juga menyampaikan apresiasi kepada Harita Nickel dalam meminimalisasi dampak yang timbul sebagaimana tertulis dalam Dokumen Amdal dalam menjaga adanya kerusakan lingkungan yang fatal di kawasan Maluku Utara yang juga menjadi destinasi wisata prioritas.
Bagaimana kondisi ekologis alam di sekitar lokasi tambang?
Tak hanya soal lingkungan abiotik, unsur makhluk hidup juga tentunya menjadi hal yang penting dalam menjaga lingkungan.
Harita Nickel pun berhasil dalam menjalankannya, terbukti dari kajian yang sudah dilakukan dari pihak akademisi membuktikan bahwa kehidupan ekosistem laut di sekitar Pulau Obi masih terjaga keanekaragamannya.
Prof. Dr. Ir. Inneke F. M. Rumengan, Ahli Planktonologi Laut menyampaikan hasil penelitiannya terhadap ekosistem di pulau Obi. Ia bersama akademisi dan peneliti lainnya telah melakukan penelitian di wilayah sekitar pulau Obi, seperti Danau Karo, danau Akelamo, danau Loji, dan perairan Kawasi sejak tahun 2018 hingga 2021.
“Kami katakan bahwa kondisi ekologis baik komponen hayatinya dalam hal ini plankton, bentos, ikan, dan terumbu karang, maupun komponen non hayatinya yaitu kualitas air dan sedimen dalam interaksi dalam suatu ekosistem laut dapat kami katakan kondisi ekologisnya cukup stabil jika dihitung berdasarkan indeks-indeks biologi maupun hasil tangkapan,” ujarnya.
Hal serupa juga turut disampaikan oleh pegiat lingkungan sekitar yang sampai saat ini menilai tidak ada pencemaran lingkungan yang terjadi yang diakibatkan adanya aktivitas tambang.
Usman Mansur, Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Utara menyebutkan bahwa Harita Nickel termasuk perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.
“Selama ini banyak media mengeluarkan statement bahwa Harita itu membuang limbah itu ke laut. Ternyata kalau misalkan kita lihat kalau misalkan buangan limbah di laut otomatis pencemaran lingkungan itu terjadi di laut dan tidak ada ikan-ikan yang hidup di situ,” ujar Usman.
Usman justru melihat bahwa kehadirannya Harita ini di kawasan Pulau Obi itu dapat membantu masyarakat pulau Obi, jika dilihat dari sisi pendidikan dan ekonomi.
Harita Nickel tidak hanya fokus pada eksplorasi dan produksi nikel yang ramah lingkungan dengan mengikuti regulasi pemerintah, tetapi juga berkomitmen untuk meminimalkan limbah dan memanfaatkannya secara berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah mengolah limbah batu bata yang terbuat dari sisa hasil pengolahan nikel dengan teknologi pirometalurgi.
Tidak hanya itu, Harita Nickel juga mengolah limbah menjadi produk lain yang bermanfaat, seperti pemecah ombak (tetrapod), precast untuk gorong-gorong, terumbu karang buatan, dan bahan pelapis jalan. Semua produk ini dibuat dari material yang sama, yaitu sisa hasil pengolahan nikel.
Penerapan prinsip 3R, khususnya reuse dan recycle, terlihat jelas dalam upaya Harita Nickel untuk meminimalkan limbah.
Lalu bagaimana dengan limbah atau sisa hasil pengolahan dari teknologi hidrometalurgi? Apakah benar perusahaan ini membuang limbahnya ke laut? Dan seperti apa cerita selengkapnya dalam mengelola lingkungan?
Menteri LH Jelaskan Tanggul Beton Demi Atur Sedimentasi dan Hindari Pencemaran di Pesisir Cilincing |
![]() |
---|
Tanggapi Tanggul Beton di Cilincing, Menteri LH: Saya yang Teken SK, Sudah Dikaji Berkali-kali |
![]() |
---|
Berbuat Baik Kepada Alam, Mitigasi Bencana Hidrometeorologis |
![]() |
---|
Kemenag Ingatkan Bahaya Krisis Iklim: Keterlibatan Menjaga Lingkungan Juga Bagian dari Agama |
![]() |
---|
Menteri Lingkungan Hidup Dorong Integrasi MBG dan Pengelolaan Lingkungan di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.