Vaksin AstraZeneca Dikabarkan Punya Efek Samping Pembekuan Darah, Kemenkes RI Angkat Bicara
Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan otak.
"Bahkan kalau sudah melewati 6 bulan apa lagi sudah 1 tahun, ini artinya sudah sangat menurun risikonya. Jangan khawatir," imbau Dicky.
Hanya saja, walau jarang, Dicky menyebutkan masih diperlukan edukasi mengenai gejala-gejala adanya VITT pasca-vaksinasi kepada penerima vaksin AstraZeneca.
Gejala yang perlu diwaspadai meliputi sakit perut yang parah, sakit kepala tidak biasa, penglihatan kabur, atau bengkak pada kaki.
Selain itu, Dicky menyampaikan bahwa perusahaan farmasi yang bersangkutan tetap perlu memantau dan mengevaluasi vaksin AstraZeneca.
"Pengawasan terus-menerus akan bermanfaat dalam aspek keamanan vaksin sekaligus mengurangi risiko TTS dalam jangka panjang," tutupnya.
Transplantasi dari Donor Meninggal Dunia Jadi Harapan Baru Pasien Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Obesitas Ancam Anak Indonesia, Wamenkes Singgung Rencana Sugar Tax |
![]() |
---|
Respon Menkes Soal Tuduhan Intervensi Asing dalam Label Nutrisi ‘Nutri-Grade’ |
![]() |
---|
Manfaatkan Teknologi Analisis Data, Industri Asuransi Sepakati Kerjasama dengan Kemenkes |
![]() |
---|
Sikat Gigi Saat Mandi Pagi dan Malam Sebelum Tidur Ternyata Kebiasaan yang Salah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.