Vaksin AstraZeneca Dikabarkan Punya Efek Samping Pembekuan Darah, Kemenkes RI Angkat Bicara
Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan otak.
"Jadi thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS ini kondisi langka. Terjadi setelah vaksinasi Covid-19, khususnya Aztrazeneca," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (1/5/2024).
Namun, kondisi ini sangat langka dan jarang ditemukan.
"Disebut kondisi langka artinya tidak semua akan begitu. Beberapa saja dan itu langka sekali," imbuhnya.
TTS ini sendiri terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa.
Pembelian ini (disebut) trombosis, disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia.
"Ini yang akhirnya dapat mengakibatkan pembekuan darah serius, bahkan mengancam nyawa pada kasus tertentu," kata Dicky lagi.
Dicky melanjutkan, terjadinya TTS setelah vaksinasi melibatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Reaksi ini disebut dengan sindrom trombositopenia trombotik vaksin atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT).
"Terjadi ketika tubuh penerima vaksin AstraZeneca, menghasilkan antibiotik yang menyerang trombosit. Ini yang memicu pembekuan darah tidak biasa," jelasnya.
Risiko pembekuan darah yang parah bisa terjadi, tapi Dicky menyebutkan kembali kalau kejadian ini sangatlah langka.
Dicky menyebutkan manfaat AstraZeneca dalam mencegah Covid-19 dari dulu hingga sekarang dinilai masih jauh lebih besar daripada risikonya.
Inilah yang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Lebih lanjut Dicky menjelaskan risiko terjadinya TTS pada orang yang menerima dosis pertama AstraZeneca, cenderung kecil, sekitar 8,1 kasus per 1 juta penerima vaksin.
Setelah suntikan dosis kedua, angka risiko menurun menjadi 2,3 kasus per 1 juta penerima vaksin AstraZeneca.
Masyarakat yang sempat menerima dosis jenis vaksin ini juga tidak perlu khawatir karena risiko efek samping langka akan menurun seiring berjalannya waktu.
Transplantasi dari Donor Meninggal Dunia Jadi Harapan Baru Pasien Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Obesitas Ancam Anak Indonesia, Wamenkes Singgung Rencana Sugar Tax |
![]() |
---|
Respon Menkes Soal Tuduhan Intervensi Asing dalam Label Nutrisi ‘Nutri-Grade’ |
![]() |
---|
Manfaatkan Teknologi Analisis Data, Industri Asuransi Sepakati Kerjasama dengan Kemenkes |
![]() |
---|
Sikat Gigi Saat Mandi Pagi dan Malam Sebelum Tidur Ternyata Kebiasaan yang Salah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.