Menkumham Ingin Pemasyarakatan Transisi Paradigma Pemidanaan di Indonesia, Ini Skenarionya
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly penerapan hukuman berupa penjara perlu ditinjau ulang, dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan
Penulis:
Toni Bramantoro
Editor:
Wahyu Aji
lihat foto
Dokumentasi
Yasonna H. Laoly, saat memimpin Upacara Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-60 di lapangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Senin (29/4/2024).
Setelah upacara, peringatan HBP ke-60 dimeriahkqn berbagai pertunjukan dari Warga Binaan dan petugas Pemasyarakatan dalam bentuk parade.
Baca juga: Reynhard Silitonga Dilantik Yasonna Laoly Jadi Irjen Kemenkumham Yang Baru
Pertunjukan ini mencakup beragam program Pemasyarakatan, Pasukan Bendera Merah Putih dan Bendera Pataka, Pasukan Pramuka, karya seni dari Warga Binaan di seluruh Indonesia, peragaan busana daerah hasil karya Warga Binaan, tarian dari Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan, Pleton Teknis Pemasyarakatan, Pasukan Beladiri, Pleton Tim Keamanan Pemasyarakatan, serta marching band dari Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.
Baca Juga
| Menjaga Gerbang Negara: Imigrasi dan Urgensi Kepemimpinan Independen |
|
|---|
| Dirjenpas: Total Diskon Hukuman Setya Novanto 28 Bulan 15 Hari, Tetap Wajib Lapor Sampai Tahun 2029 |
|
|---|
| Remisi Massal HUT ke-80 RI: 8.417 Narapidana Bebas, Negara Hemat Uang Makan Rp639 Miliar |
|
|---|
| 53 Napi Lapas Pemuda Tangerang Bersujud Syukur Dapat Remisi Umum dan Dasawarsa 2025 |
|
|---|
| Menteri Imipas: Pengawasan WNA Dilakukan Secara Humanis, Solutif dan Berorientasi pada Pelayanan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.