Senin, 29 September 2025

Luncurkan Buku, Eks Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams Berharap Etik dan Marwah MK Dijaga

Eks hakim konstitusi Wahiduddin Adams menutup masa jabatannya dengan meluncurkan dua buah buku.

Tribunnews.com/Mario Sumampow
Eks hakim konstitusi Wahiduddin Adams ditemui usai usai acara peluncuran buku Hakim Konstitusi di Gedung MK, Jakarta, Kamis (18/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks hakim konstitusi Wahiduddin Adams menutup masa jabatannya dengan meluncurkan dua buah buku.

Ia berharap buku yang berisi pengalamannya selama menjadi hakim konstitusi itu dapat diteruskan dengan tetap menjaga etik serta marwah Mahkamah Konstitusi (MK).

“Belajar dari pengalaman-pengalaman dan kita tetap pegang etik dan peraturan perundang-undangan karena di sini syaratnya tadi negarawan,” kata Wahid Gedung MK, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

“Mudah-mudahan dapat semuanya menjaga marwah, muruah, dan harkat martabat di institusi yang kita banggakan ini,” ia menambahkan.

Baca juga: Ketua MK Soroti Judul Buku Eks Hakim Wahiduddin Adams Membiasakan yang Benar

Selain itu, Wahid juga menyinggung terkait etik hakim konstitusi.

Meski tidak disebutkan secara jelas, ia berharap agar buku yang ditulis ini bisa menjadi rujukan untuk tidak membiasakan hal yang belum tentu benar.

“Tapi ternyata itu tadi, membiasakan yang benar paling penting, daripada mengatakan ini sudah biasa. Oleh sebab itu karena sudah biasa, kita anggap sebagai sebuah kebenaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua MK Suhartoyo menyoroti buku Wahid yang berjudul ‘Membiasakan yang Benar’.

Ia bercerita ihwal judul itu diperoleh melalui perdebatan yang panjang di ruang sidang.

“Jadi ketika itu ada argumen kalau tidak salah dari pemerintah justru bahwa praktik-praktik seperti ini sudah biasa dilakukan, yang mulia pak Wahid jangan membenarkan sesuatu yang biasa dilakukan katanya tapi membiasakan sesuatu yang benar katanya,” tutur Suhartoyo.

Ketua MK yang menggantikan Anwar Usman ini pun menjelaskan lebih lanjut ihwal membenarkan sesuatu yang biasa itu masih belum teruji kebenarannya.

Namun beda hal jika membiasakan sesuatu yang benar, hal tersebut pasti sudah teruji kebenarannya.

Pernyataan yang ia kutip langsung dari Wahiduddin itu ia akui selalu terngiang di kepalanya. Suhartoyo justru tidak menyangka kutipan itu menjadi judul buku yang diluncurkan hari ini.

“Quote itu yang sebenarnya selalu saya teringat terus ketika kemudian di hari-hari kemudian ketika ada di MK ini,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan